“Bilih sak menika para kaneman sampun nyingkur saking kabudayanipun piyambak, kepara kaanggep kina, jadul, mboten gaul.Lajeng sinten ingkang badhe nerasaken budaya tilaran para leluhur ingkang sakalangkung agung menika?… sumangga dipun wigatosaken murih kuncaraning jawi..” Begitulah cuplikan pidato bahasa jawa yang disampaikan oleh Titah Banu Arum Mumpuni, mahasiswa Ilmu Komunikasi UDINUS yang juga aktif di organisasi pers kampus Wartadinus.Titah meraih juara II dalam lomba pidato tingkat Perguruan Tinggi Se- Provinsi Jawa Tengah. Ajang tersebut dilaksakanan dalam rangka Bulan Bahasa yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI (Upgris) Semarang, pekan lalu. Dalam kompetisi babak pertama, Titah menyampaikan pidato dengan tema “Basa lan Budaya kangge Nyengkuyung kemajengan Nuswantara” dengan durasi 4 menit 57 detik. Dari 15 peserta yang ada, Titah masuk kedalam babak final kemudian berpidato dengan tema spontan dari panitia, “Budaya saged dados Pakaryan.

Titah berhasil menyampaikan pidatonya selama 3 menit, 50 detik dengan lancar. Uniknya, juara I dan juara III diraih oleh mahasiswa yang notabene berasal dari Program Studi Bahasa Jawa. Sedangkan Titah peraih juara II berasal dari jurusan Ilmu Komunikasi Udinus, bahkan dikampusnya tidak ada prodi Bahasa Jawa.

“Mungkin karena saya terbiasa berlatih mendalang sejak kecil, jadi tidak kagok dengan bahasa Krama Inggil” jelas perempuan berhijab ini. Hobinya mendalang juga membuat Titah terbiasa mengatur intonasi dan nada suaranya. Menurutnya, ajang lomba pidato bahasa Jawa ini sangat menantang karena dapat menguji kemampuannya dalam berbahasa Jawa yang baik, mendapatkan pengalaman dalam berkompetisi, menambah banyak teman dari universitas lain dan tentunya membawa nama baik kampus.

“Saya kira memang sudah kewajiban kita sebagai generasi bangsa untuk tetap melestarikan budaya, salah satunya melalui bahasa. Bahasa Jawa yang menjadi bahasa komunikasi keseharian kita, tentunya mengajarkan kita unggah-ungguh, sopan santun terhadap siapa yang menjadi komunikan kita” ujar Titah di Semarang.(Humas)