Giat dan aktif dalam rangka mencegah peredaran gelap narkotika, Prof Dr Edi Noersasongko,MKom Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang dianugerahi  sebuah penghargaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Penghargaan diberikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional, Budi Waseso melalui Kepala BNNP Jawa Tengah, Brigadir Jenderal Tri Agus Heru Prasetyo dalam sebuah acara temu alumni 40 tahun Akabri angkatan 1976 di komplek Akpol jalan Sultan Agung Semarang disaksikan gubernur Akpol Irjen Pol.Dr.Anas Yusuf,Dipl.Krim,SH,MH,MM Kamis(8/12). Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka partisipasi dan dharma baktinya yang luar biasa dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Jawa Tengah.

 

Kepala BNNP Jawa Tengah, Tri Agus Heru Prasetyo mengaku bahwa penghargaan diberikan bagi mereka para tokoh yang sangat giat dan tidak henti-hentinya mengkampanyekan sebuah gerakan dalam mencegah peredaran narkoba.  Menurutnya Udinus sebagai sebuah kampus yang besar di Jawa Tengah layak kita beri anugerah ini.

“Kami telah menyeleksi beberapa tokoh-tokoh penting dari institusi dan lembaga yang sangat aktif dalam program-program kami. Dan, Prof Edi Noersasongko setelah kami usulkan ditingkat pusat telah dinilai layak untuk mendapatkan penghargaan ini, “ ujar Tri Agus.

 

Ia menambahkan, penghargaan ini menjadi momentum untuk terus mengawal dan menjaga atas berbagai permasalahan yang ada terhadap peredaran narkoba. Partisipasi seperti inilah diharapkan dapat memberi motivasi pada tokoh-tokoh lainnya untuk ikut terlibat lebih besar dalam hal peredaran narkotika.

“Kami berharap peran serta pihak-pihak lain untuk bersinergi dan bahu membahu untuk menjaga generasi kita ini dari bahaya narkotika. Dan itu bisa dimulai dari mana saja, termasuk kampus, lingkungan pendidikan dan lingkungan lainnya.

 

Sementara itu, Edi Noersasongko dalam kesempatan tersebut  mengatakan sangat antusias dalam rangka menggerakkan komunitas-komunitas dan unit yang ada untuk selalu berpartisipasi dalam mencegah peredaran narkoba. Namun demikian, ia juga sangat sedih melihat perkembangan peredaran narkoba saat ini sudah merambah luas di berbagai sektor kehidupan.

 

“Saya bersama institusi akan terus berjuang dengan mengoptimal kekuatan yang ada untuk berupaya mencegah dan melakukan sosialisasi secara inten dan periodik,”ujar Edi. 

Ditambahkan, bahwa salah satu upaya yang dilakukannya adalah selalu melakukan program tes narkoba rutin setiap 2-3 bulan, dan bagi mahasiswa baru harus bebas dari narkoba yang dibuktikan dengan surat dari pejabat berwenang. Selain itu, pihaknya juga membatasi aktifitas mahasiswa di kampus sampai dengan pukul 23.00. Hal ini sebagai bentuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika.(humas)