Tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai secara instan. Segala sesuatunya memerlukan proses. Hal tersebut diyakini oleh Syifa Fatimah. Dara kelahiran Jepara 6 Maret 1998 ini harus mengikuti banyak lomba modeling dan sejenisnya yang seringkali  tidak membawa hasil, hingga akhirnya ia dinobatkan menjadi Duta Pariwisata Kabupaten Jepara tahun 2015 dan menyabet juara 3 Duta Pariwisata Jateng di tahun yang sama.

Sebelum akhirnya menemukan jurusan yang sesuai passion-nya, perempuan yang juga menjadi Putri Hijabku Jawa Tengah 2016 ini sempat beberapa kali mendaftar kuliah dijurusan kedokteran karena pilihan orang tua. “Untung waktu itu nggak lolos, sekarang saya bener-bener total ngembangin potensi saya didunia penyiaran,” timpal perempuan berhijab tersebut. Mempelajari dunia distribusi audio video dan mengirimkan sinyal program untuk penonton sangat dinikmatinya saat ini. “Dunia modeling cuma hobi aja sih,” tutur Syifa.

Baru-baru ini putri dari pasangan Abdul Salam dan Masriyati ini juga terpilih menjadi Duta Udinus 2016. “Sekarang tugasnya nambah, harus bisa jadi ikon Udinus untuk ajang promosi kampus ke masyarakat,” jelasnya. Usai mengikuti tahap seleksi selama 4 hari, dara asal kota ukir tersebut berhasil menyisihkan ke 13 finalis yang sudah lolos ke tahap grand final Rabu (28/12) lalu. Menjadi duta kampus, Syifa dituntut memiliki wawasan luas dalam lingkup universitas. Ia juga harus pandai mengkomunikasikan Udinus ke masyarakat luas supaya tertarik masuk ke Udinus. Usai pemilihan Duta Udinus Syifa ingin menjajal kemampuannya mengikuti ajang serupa lainnya, “Setelah ini rnecananya mau ikut Duta Genre Jateng 2017 dan Putra Putri Maritim Indonesia 2017,”pungkasnya.

 

Berbeda dengan pasangan Syifa, event Duta Udinus menjadi sebuah hadiah tutup tahun yang menggembirakan bagi Zian Alfin Mubarak. Pria kelahiran Cilacap 8 November 19 tahun silam ini dinobatkan menjadi Duta Udinus periode 2016/2017. Putra dari pasangan Badrudin Latif dan Lily Nur Khabibah ini adalah mahasiswa jurusan S1 Kesehatan Masyarakat Udinus.

 

Baginya menjadi Duta Udinus memiliki tantangan tersendiri. Ia dituntut mengetahui informasi kampus secara detail untuk mempromosikan kampus swasta yang unggul dibidang IT tersebut. Berbeda dengan Duta Kesehatan Masyarakat (Kesmas) yang sudah disandangnya terlebih dahulu, Zian merasa tugasnya menjadi Duta Udinus lebih besar dari Duta Kesmas Udinus yang hanya spesifik dengan wawasan kesehatan dan isu penyakit yang tengah mewabah di masyarakat. “Tidak hanya tentang kesehatan, sekarang saya harus tahu fasilitas, prestasi dan keunggulan Udinus untuk mempromosikan ke masyarakat luas,” ujarnya usai dinobatkan menjadi duta Udinus.

 

Menjadi Duta kampus memang dituntut komunikatif dan berpenampilan menarik, hal tersebut juga berbanding lurus dengan tuntutan menjaga kebugaran fisik. Zian merupakan atlet basket di Udinus Squads (UKM Bola Basket di Udinus). Untuk menjaga kebugaran fisik dan meningkatklan kemampuannya, ia harus berlatih secara maraton setiap hari dari Senin hingga Jumat. “Weekend saya pakai istirahat untuk menyegarkan badan,” ujar pria yang juga menyukai olahraga bulu tangkis ini.

Meskipun menjalani skala rutinitas yang padat, ia tidak pernah melalaikan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa, hal tersebut terbukti karena ia adalah salah satu mahasiswa berprestasi yang memperoleh beasiswa di kampus. Ketika ditanya kompetisi apa yang akan ia ikuti dalam waktu dekat ini, ia mengatakan masih ingin fokus terlebih dahulu mempersiapkan hal-hal apa saja yang harus dimiliki oleh seorang duta kampus. (*humas)

 

 

DUTA UDINUS 2016/2017 : Zian Alfin Mubarak (kiri) dan Syifa Fatimah (kanan) akan mengemban tugas sebagai Duta Udinus 2016/2017, diharapkan keberadaan mereka dapat menjadi corong bagi Udinus untuk masyarakat luas. Foto : Nining Sekar.