Berbeda dengan tahun sebelumnya yang mengusung tema Artklopedia, tahun ini Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Kaplink yang dilahirkan pada 3 Mei 1997, mengangkat tema Semarang Retropolitan di ulang tahunnya yang ke 18, pada Kamis (21/5) lalu. Tema tersebut mengajak kita kembali ke masa muda orang tua kita di Semarang era tahun 70-80an silam. Dilihat dari segi dekorasipun terbilang cukup unik dan kreatif. Pemilihan lampu orange yang memberi kesan retro, di perkuat dengan adanya stand Retro Snow yang memamerkan beberapa koleksi sepeda onthel dan vespa dari komunitas Pasca Semarang, serta Orat Oret yang mendisplay hasil karya mereka.

 “Seluruh rangkaian acara ada 18 pengisi. Jumlah 18 sendiri diambil dari konsep ulang tahun yang ke-18. Pengisi acara juga diisi dari berbagai macam kesenian, mulai dari musik, tarian, hingga teater. Tidak hanya dalam kota Semarang, namun juga luar kota Semarang.,” ungkap John Efri Gunawan, selaku ketua panitia.

Teater Maccarita dari Solo mempersembahkan penampilan mereka yang berjudul “Masih Ada Dongeng Diatas Piring”. Selain teater, pengunjung yang setia sejak pagi hingga malam hari dihibur oleh penampilan Jazz Ngisoringin, Semarang Ska All Star, dan ditutup oleh Serempet Gudal (Sereal).

 “Sereal sengaja kami undang untuk tampil di almamaternya, yakni Teater Kaplink Udinus. Mengingat band ini lahir dari anggota Teater Kaplink sendiri, yang kemudian menjadi salah satu band ikonik di kota Semarang,” tambah John. (*humas)