Career Center memegang peranan krusial dalam pengelolaan mahasiswa dan alumni di perguruan tinggi, terlebih dengan dinamika mahasiswa yang selalu berubah. Mengatasi hal ini, Forum Pusat Karir Perguruan Tinggi Solo Raya hadir di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) untuk melakukan studi banding.
Pada kesempatan tersebut, Udinus menerima rombongan di di meeting room gedung H lantai 1 Udinus Semarang pada Sabtu (24/08/2024) kemarin. Mereka disambut oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Kusni Ingsih, M.M., bersama Kepala Career Center, Dr. Sendi Novianto, S.Kom., M.T.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Udinus berharap melalui kegiatan tersebut dapat meningkatkan tracer study di perguruan tinggi masing-masing. Selain itu, juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan tali silaturahmi jalinan kerja sama antar perguruan tinggi.
“Senang sekali bisa kedatangan teman-teman dari Forum Pusat Perguruan Tinggi Solo Raya. Saya berharap dengan digandengnya Udinus, kita bisa belajar bersama. Semua perguruan tinggi pasti inginnya punya tracer study yang baik,” ungkapnya.
Pentingnya Tracer Study
Kepala Udinus Career Center, Dr. Sendi Novianto, S.Kom., M.T., menegaskan pentingnya tracer study. Tracer study adalah salah satu alat atau metode yang digunakan oleh perguruan tinggi dalam menelusuri jejak alumni setelah lulus.
Dengan tracer study, perguruan tinggi bisa mendapat umpan balik dari alumni yang berguna untuk evaluasi pengembangan kurikulum dan kualitas pendidikan. “Melalui kegiatan ini, kita bisa sharing pengelolaan mahasiswa dan alumni sehingga mendapat gambaran seperti apa capaian career center,” ujarnya.
Ketua Forum Pusat Karir Perguruan Tinggi Solo Raya, Ir. Saprudin Hamdani mengaku memilih Udinus sebagai perguruan tinggi untuk studi banding karena tracer study-nya yang cukup tinggi. Sebelumnya, dari pihaknya telah melakukan beberapa kali survei dan hasilnya menunjukkan tracer study Udinus paling tinggi di Jawa Tengah.
“Menurut data yang sudah kami survei, dari 38 kampus yang tergabung dalam forum ini, seluruhnya sepakat memilih Udinus. Berdasarkan survei beberapa kali, Udinus itu tracer study-nya paling tinggi,” akunya.
Ia berharap mendapat banyak pelajaran tentang pengelolaan career center di Udinus. Permasalahan yang dialami oleh Career Center di berbagai perguruan tinggi kurang lebih sama. Oleh karena itu, melalui forum ini, dapat dirumuskan strategi-strategi yang cocok untuk diterapkan di perguruan tinggi masing-masing.
“Kami berharap ‘keran-keran’ yg ada di Udinus tentang tracer study, bisa dibuka. Bukalah keran sebesar-besarnya sehingga kita bisa bersinergi, berkolaborasi, dan berinovasi. Harapannya dapat terus menjalin kerja sama antara perguruan tinggi di solo raya dengan Udinus,” tutupnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Udinus Career Center)
