City Camp adalah salah satu bentuk kegiatan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Aldakawanaseta Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) pada Jumat – Sabtu (19-20/5) lalu. City Camp merupakan acara gabungan dari tiga Mapala di kota Semarang yaitu Udinus, USM, dan Unisulla. Kegiatan City Camp diadakan di Banjir Kanal Barat, Semarang dan diikuti puluhan mahasiswa pecinta alam.
 
Tema yang dipilih adalah edukasi tanggap darurat bencana banjir, dengan konsep berkemah dan pelatihan ditengah kota. “Aldaka ingin memberikan sesuatu yang berbeda. Biasanya kegiatan mapala dilakukan digunung ataupun hutan, namun kali ini kami memilih ditengah kota,” menurut Wahyu Kurniawan selaku ketua penyelenggara. Pemilihan lokasi di Banjir Kanal diharapkan dapat mengedukasi Mapala se-Kota Semarang dan warga sekitar Banjir Kanal yang mengikuti pelatihan tanggap darurat bencana. Pelatihan ini sangat penting untuk menambah kemampuan saat terjadi banjir dimanapun.
 
Pelatih dalam kegiatan ini adalah Tim Search And Rescue (SAR) Daerah atau SARDA Jawa Tengah. Sarda memberikan arahan yang mudah pahami oleh warga. Pelatihan ini meliputi dua kegiatan yaitu saat terjadi bencana dan pasca bencana rehabilitasi. Saat terjadi bencana banjir yang pertama dilakukan adalah pembagian tugas, diantaranya bagian komunikasi, dapur umum, perlengkapan, penyelamatan korban dan pengidentifikasian korban. Pasca bencana atau setelah bencana biasanya dilakukan dengan menghibur para korban dan membantu korban bencana. City Camp tidak hanya memberikan pelatihan kepada Mapala se-semarang tetapi juga memberikan hiburan musik yang diisi oleh UKM musik Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) agar peserta pelatihan ini tidak merasa bosan mendengarkan penjelasan atau arahan yang dilakukan oleh SARDA Jawa Tengah. (*humas)
 
 
 
TANGGAP DARURAT BENCANA : Peserta pelatihan tanggap bencana berfoto bersama usai mengikuti pelatihan selama 2 hari di Banjir Kanal Barat. Foto : Dok. Aldakawanaseta.