Sebagai salah satu realisasi kerjasama dengan berbagai universitas di berbagai belahan dunia, Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) belum lama ini mengirimkan empat orang mahasiswanya, untuk mengikuti program student mobility di Burapha University Thailand. Mereka adalah Saarah  Tiwi Anjani, Maisyarah, Dewi Sulistyoningrum dan Irine Chrisvina Nugrahani dari program studi (prodi) S1 Kesehatan Masyarakat. Selama kurang lebih 1 bulan lalu, empat mahasiswa ini mendapat kesempatan untuk menjalani berbagai kegiatan di kampus yang terletak di Propinsi Chon Buri negara Thailand tersebut. “Student mobility ini adalah kegiatan tahunan yang sudah berlangsung selama 4 tahun berturut-turut. Udinus dan Burapha University saling mengirimkan mahasiswanya untuk bertukar pengalaman, terutama dalam proses akademik dan budaya kedua negara,” jelas Dr. Guruh Fajar Shidik, M.Cs selaku Dekan Fakultas Kesehatan.
 
Keempat mahasiswa student mobility dari Udinus ini harus menjalani kegiatan disaat bulan Ramadan, meskipun di Thailand mayoritas penduduknya tidak beragama Islam. Namun hal ini justru menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Selama satu bulan mahasiswa di Thailand, mereka melakukan berbagai kegiatan lapangan, diantaranya penulisan laporan, presentasi tentang promosi kesehatan, Urban Health di Pattaya, Ministry of Health, Eastern Thai Consulting, National Institute of Child Care dan Pelaksanaan K3 di Saint Gobain Factory. “Disini kami melihat bagaimana program-program kesehatan direncanakan dan dievaluasi dengan baik. Sehingga bisa menjadi wawasan untuk bekal masuk di dunia kerja profesional kelak,” tutur Irine Chrisvina, salah satu peserta student mobility yang berencana melanjutkan S2 di luar negeri setelah lulus nanti.
 
Dengan program ini, para mahasiswa juga diasah kemampuan berbahasa asingnya. Tidak hanya penggunaannya dalam bersosialisasi dengan pengajar, mahasiswa asing dan tenaga profesional kesehatan disana, tapi juga dalam mempelajari budaya yang berbeda.
 
Kaprodi S1 Kesmas Udinus, Dr. MG Catur Yuantari berharap program student mobility dapat terus ditingkatkan dan menargetkan untuk bisa melakukan twinning program di tahun-tahun yang akan datang. “Memaparkan mahasiswa dengan dunia internasional sangat penting, karena mereka harus bersaing di pasar global nantinya,” tutup Yuantari. (*humas)