Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berkomitmen menghasilkan alumnus yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan industri. Kampus biru ini terus melakukan peningkatan mutu pendidikannya, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan terus memperbaharui kemampuan tenaga pendidiknya.
Senin (24/7), bertempat di gedung H lantai 1, Lokakarya Applied Approach Udinus dan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah VI Jawa Tengah dibuka oleh Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd.Kons. Pelatihan pekerti ini merupakan program yang digelar Udinus untuk meningkatkan kemampuan mengajar dosen muda di Udinus. Sebanyak 50 dosen turut mengikuti Lokakarya ini.
Nilai akreditasi dan peningkatan jumlah doktor serta profesor di dalam perguruan tinggi merupakan upaya pihak kampus dalam menguatkan mutu, namun puncak dari mutu yang dimiliki perguruan tinggi dinilai oleh alumninya. “Yang menilai mutu pendidikan kampus adalah penggunanya, yakni alumni,” jelas Sugiharto. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, perlu mediator antara institusi dan mahasiswa, dan mediator tersebut adalah dosen. Apabila mediasinya tidak optimal maka akan berimbas pada lulusannya karena penguatan kompetensi lulusan ada ditangan dosen. “Semua dosen pasti sudah memiliki ilmu pengetahuan dan materi ajar,  namun bagaimana cara mengajar itu perlu diperhatikan,” ujar Rektor Udinus Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko M.Kom dalam sambutan pembukaannya.
 
Ada 4 fasilitator pada Lokakarya Applied Approach yang akan dilaksanakan selama 4 hari ini. Dijadwalkan, pelatihan pekerti ini akan selesai pada Kamis (27/7) mendatang. Keempat fasilitator tersebut adalah Prof. Dr. Sunandar, M.Pd, Prof. Dr. Hardani Widhiastuti, MM, Psi, Dra. Intan Indiati, M.Pd dan Sunardi, SS., M.Pd. Pelatihan akan dibagi ke dalam 5 tahap yakni pre-test, presentasi dan diskusi materi, praktik, post test dan penilaian akhir. Pelatihan Applied Approach merupakan kebutuhan bagi dosen dalam mengembangkan profesionalisme terutama kompetensi pedagogik dan sosial. (*Humas/mey)