Pemberian label akreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang membuatnya melaju makin kencang. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah kerjasama dengan universitas di luar negeri, khususnya benua Eropa.
 
 
 
Hari ini (29/8) baru saja ditandatangani kerjasama antara Udinus dengan L’Association Internationale Interdiciplinaire de la Décision (A2ID) dari Perancis. A2ID merupakan asosiasi yang beranggotakan para professor di seluruh dunia yang bermarkas di Paris, Perancis. Kerjasama ini nantinya akan memungkinkan mahasiswa Udinus mengikuti Twinning Program, Student Exchange, serta melanjutkan jenjang S2 di Perancis.
 
“A2ID ini merupakan organisasi non profit yang menaungi 7 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Perancis, dan ada 50 PT lainnya yang telah tersebar di seluruh dunia. Sehingga kami sangat menerima dengan terbuka ketika Udinus dengan mantap akan menjalin kerjasama ini. Nantinya tidak hanya mahasiswa saja yang dapat menimba ilmu di kampus-kampus di Perancis tersebut, namun kita juga dapat bertukar pengajar dan juga melakukan riset bersama,” papar Prof Dr Ali Smida selaku President of A2ID, sekaligus salah satu guru besar di Sorbonne University.
 
 
 
Payung kerjasama yang saat ini dijalin, untuk sementara adalah untuk mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Kesehatan. Adapun 7 PT di Perancis yang bisa dipilih oleh mahasiswa adalah University Du Mans, University de la Reunion, Medicis Business School (MBS), Sorbobe Paris 13, European Business School (EBS), French Public University, dan French Business School. Dalam pertemuan penandatangannan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut, hadir Rektor Udinus Prof Dr Ir Edi Noersasongko, MKom, Wakil Rektor IV bidang Riset dan Kerjasama Dr Pulung Nurtantio Andono, MKom, Kabiro Kerjasama Usman Sudibyo, S.Si, M.Kom, Dekan Fakultas Kesehatan Dr Guruh Fajar Shidik, M.Cs dan beberapa staf fakultas lainnya.
 
“Hal ini adalah peluang bagus untuk mahasiswa Udinus. Mereka bisa belajar 2 tahun di Udinus, dilanjutkan 2 tahun di Perancis untuk mendapatkan gelar S1. Lalu ditambah 2 tahun lagi untuk meraih gelar S2. Ditambah lagi akan dibantu beasiswa dari pemerintahan Perancis,” ungkap Edi Noersasongko. (*Humas/ning)