Perkembangan teknologi yang kian pesat merambah ke semua lini termasuk lini kesehatan. Selasa (19/09) 2017 lalu, S1 Teknik Biomedis Fakultas Teknik (FT) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menerima pemaparan fungsi peralatan medis oleh PT. Tridaya Setia Manunggal di ruang rapat gedung B lantai 1 kampus  Udinus. Workshop singkat tersebut diisi oleh Tugino ST., MT instruktur training dan Sivakumar benchmark PT. Tridaya Setia Manunggal dari India.
 
 
 
Workshop yang diikuti sekitar 50 dosen, laboran dan mahasiswa Teknik Biomedis angkatan 2016 ini merupakan tindak lanjut dari pembelian peralatan medis yang dilakukan oleh FT Udinus beberapa waktu sebelumnya. “Meskipun terhitung sebagai program studi yang masih baru di sini, Teknik Biomedis Udinus menunjukkan keseriusannya dalam memberikan fasilitas pendukung belajar bagi mahasiswanya”.  Ucap Dr.-Ing. Vincent Suhartono selaku Ketua Program Studi S1 Teknik Biomedis. Naili Asmara salah seorang mahasiswi yang mengikuti workshop tersebut mengaku ada banyak istilah yang baru didengarnya dalam workshop tersebut. “Dulu kan cuma teori, sekarang baru lihat alat-alat aslinya. Istilah teknologi yang digunakan juga baru dengar seperti ECG, EEG, PPG dan EOG yang disebutkan instruktur tadi” ujarnya usai wokrshop selesai.
 
 
 
Terdapat dua materi pokok yang diberikan dalam workshop tersebut yakni Teknik Biomedika yang disampaikan instruktur Tugino dan Internet Of Thing (IOT) dengan pendalaman wireless sensor network yang dijelaskan oleh Sivakumar. Terdapat beberapa teknologi yang digunakan untuk merekam kesehatan tubuh manusia diantaranya seperti Electrocardiogram (ECG) teknik tes medis untuk mendeteksi kelainan jantung dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan jantung dan Elektroensefalografi (EEG) teknik merekam aktivitas elektrik di area kulit kepala seperti fluktuasi tegangan yang dihasilkan oleh arus ion. Ada beberapa teknologi lainnya seperti Electronystagmography (ENG) teknologi yang mengukur kecepatan gerakan mata, Elektrookulogram (EOG)  yakni teknik untuk mengukur potensial kornea-retina, dan Photoplethysmogram (PPG) yakni teknik yang mengukur perubahan dalam penyerapan cahaya pada kulit. “Teknologi tersebut punya peran masing-masing dalam merekam kesehatan manusia secara elektonik, nanti hasil akhirnya akan disampaikan dokter untuk mendiagnosa penyakit yang diderita pasien” tutup Vincent. (*Humas/mey)