Dijalinnya kerjasama antara Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dengan KNCV Tuberculosis Foundation dalam mengentaskan tuberculosis (TB) di Semarang memang  terus dijalin. Berbagai kegiatan yang disinergikan dengan lingkungan sekitar diharapkan dapat mengurangi penderita TB di Kota Semarang. Seperti yang diselenggarakan pertengahan November lalu, Fkes Udinus, KNCV, serta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang (DKK) mengadakan Pertemuan Pengendalian Tuberkulosis Tingkat Puskesmas.
 
 
 
“Kegiatan ini untuk lebih menggalakkan strategi Public Private Mix (PPM), kerjasama lintas sektor di bidang kesehatan baik pihak pemerintahan maupun swasta. Komunikasi yang terjalin apik antara Fkes Udinus, KNCV, dan DKK Semarang ini kami harapkan dapat berdampak positif pada pengentasan TB di Semarang,” tandas Eti Ramawati, SKM, M.Kes selaku koordinator kegiatan.
 
Puskesmas yang ditunjuk adalah di wilayah Tlogosari Kulon dan Tlogosari Wetan. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan data yang didapat dari DKK Semarang, dimana Kecamatan Pedurungan memiliki jumlah dokter praktik mandiri, klinik, apotik, hingga jumlah kasus TB paling banyak di Kota Semarang.
 
 
 
Pertemuan yang dihadiri puluhan kader-kader kesehatan setempat ini menghasilkan satu sistem yang memudahkan komunikasi antara pemegang program TB Puskesmas dengan masyarakat setempat, yang diwakili oleh kader-kader kesehatan RT, RW, Lurah, Camat, hingga pemegang program TB DKK Semarang.  Dengan adanya sistem komunikasi ini, nantinya para penderita TB dapat segera ditangani. Terlibatnya peran aktif dari RT, RW, Lurah hingga Camat memang sangat dibutuhkan. “Diharapkan nantinya penderita TB dapat diberikan informasi yang jelas, sekaligus memotivasi penderita maupun suspek TB agar mau dirujuk ke rumah sakit melakukan tes kesehtaan,” tambah Eti. (*Humas/ning)