Kemrosotan moral negeri ini lahir sebab merebaknya praktik korupsi diberbagai lini. Upaya pencegahan perlu dilakukan sedini mungkin agar tercipta tata kelola keuangan yang baik dan bersih di pemerintahan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menggelar Seminar Regional tentang tata kelola keuangan pemerintah daerah yang baik dan bersih.
 
 
 
Korupsi menimbulkan biaya ekonomi yang tinggi. Korupsi dapat dapat dicegah lewat beragam cara seperti agama, politik, hukum dan pendidikan yang baik. Sebagai institusi pendidikan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Udinus berupaya menurunkan angka korupsi di Indonesia dengan peningkatan moral pada mahasiswa melalui seminar yang digelar pada Selasa (29/11) 2017 ini.
 
 
 
Theresia Weni Astuti, SE.,M.Acc.,Ak.,CPA sub auditorial Badan Penyelidik Keuangan (BPK) Jawa Tengah hadir mewakili Kepala BPK Jateng Hery Subowo, SE.,MPM.,Ak.,CIA.,CFE. Weni memberikan edukasi pada ratusan mahasiswa di Gedung E lantai 3 kampus Udinus. Dihadapan mahasiswa, Weni menyampaikan tiga prinsip Good Governance atau tata kelola yang baik dalam laporan keuangan. Ketiga prinsip tersebut meliputi Akuntabilitas, transparansi dan partisipasi masyarakat. “Apabila ketiganya dapat terpenuhi, maka tata kelola laporan keuangan yang baik dan bersih akan dapat terwujud,” jelasnya kemarin.
 
 
 
BPK memiliki peran penting dalam mewujudkan tata kelola yang baik untuk laporan keuangan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Untuk menghasilkan opini laporan keuangan, instansi pemerintahan harus melewati serangkaian pemeriksaan keuangan dan kinerja. Sehingga opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang dikeluarkan BPK terjamin integritasnya. “Untuk memperoleh opini WTP dari BPK, instansi pemerintahan harus memenuhi beberapa syarat seperti kesesuaian Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan kepatuhan terhadap undang-undang” tambah Weni. Hasil audit BPK bisa saja berbeda dengan KPK. Hal tersebut disebabkan karena KPK berwenang menyidik, sedangkan BPK hanya sebatas audit saja. Selain dari BPK Jateng, seminar regional tersebut juga diisi oleh dosen Udinus Hermawan Triono Se.,MSi.,CA. (*Humas/mey)