"Metode Riset Eksperimental merupakan suatu penelitian dimana peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan cara tertentu, sehingga berpengaruh pada satu atau lebih variabel lain yang di ukur. Dalam pengunaan metode tersebut  perlu dilakukan manipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol varibel lain yang relevan dan mengobservasi efek atau pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat," ujar Dr. Farida Idriani, SE.MM yang memberikan workshop di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) pada Rabu (14/3/2018).
 
 
 
Pemahaman mengenai metode tersebut diberikan saat kegiatan “Workshop Penelitian dengan Metode Riset Eksperimantal”, sebagai langkah FEB Udinus untuk meningkatkan kompetensi dan  jumlah penelitian dosen di tahun 2018. Menurutnya dalam menerapkan metode riset  eksperimental terdapat dua tipe independen variabel yang dapat dipakai, yakni variabel yang diukur berdasarkan aspek dan variabel yang dimanipulasi atau yang divariasi oleh peneliti. "Dua metode tersebut dapat dilakukan penggabungkan dinamakan dengan hybrid design atau biasa disebut dengan desain faktorial. Namun pada intepretasinya kausal hanya pada variable yang dimanipulasi," jelasnya.
 
 
 
Ia menyarankan jika dalam melakukan penelitian metode tersebut, dapat melibatkan mahasiswa S1, karena mahasiswa S-1 akan membantu dalam menciptakan ide atau gagasan untuk memudahkan peneliti menciptakan sebuah penelitian.
 
"Mahasiswa S1 biasanya memiliki banyak ide dan muncul dalam kehidupan sehari-harinya, hal itu akan  mempercepat proses pencarian ide. Hendaknya para dosen juga menyimpan rapat-rapat ide yang dimiliki, agar tidak dicuri oleh orang lain," ungkapnya.
 
 
 
Sekretaris Dekan FEB Udinus Dr. Mahmud SE, MM mengatakan, workshop yang diikuti kurang lebih 30 dosen di gedung C lantai 3 FEB Udinus itu sebagai langkah alternatif  bagi para dosen untuk meningkatkan jumlah penelitian. Ia mengungkapkan, selama ini para dosen hanya mengetahui metode metode kuantitatif dan metode kualitatif secara umum. "Metode Riset Eksperimental sebenarnya merupakan metode kualitatif yang lebih mendalam. Kami ingin para dosen FEB Udinus terus terpacu dalam meningkatkan kuantitas penelitiannya dari segi jumlah maupun  kualitasnya," katanya.
 
 
 
FEB Udinus sendiri akan memberikan stimulus kepada dosen yang masih kurang jumlah penelitiannya, sekaligus memberikan pelatihan penulisan karya ilmiah. Jika makin banyak dosen yang penelitiannya terindeks ke jurnal nasional maupun internasional, maka hal tersebut akan membantu FEB Udinus dalam menambah data keberhasilan saat pengisian borang akreditasi mendatang.
 
 
 
"Selama ini para dosen banyak mengalami permasalahan seperti contoh  padatnya jadwal mengajar sehingga mengakibatkan tidak ada waktu untuk fokus ke penelitian. Namun kami terus mensosialisasikan dan memberikan pelatihan supaya para dosen termotivasi untuk melakukan penelitian yang nantinya juga akan berdampak baik bagi fakultas maupun universitas," pungkasnya. (*Humas Udinus/Alex ; Foto : Nining Sekar)