Dalam meningkatkan solidaritas di masyarakat, Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM)  Korps Suka Rela (KSR) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) kembali mengadakan kegiatan donor darah. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang.  Diselenggarakan di dua tempat, yaitu gedung H lantai 1 dan pelataran parkir gedung D, KSR Udinus melibatkan mahasiswa dan dosen yang ingin membantu sesama dalam memenuhi persediaan darah yang terus meningkat di Kota Semarang.
 
 
 
Ketua Umum UKM KSR, Rafika Faza Amalia mengatakan jika kegiatan donor darah merupakan acara tahunan yang digelar tiga kali dalam setahun dalam satu periode kepengurusan. "Pada periode ini kami selenggarakan pada September, Desember 2017 dan terakhir pada Maret 2018 ini. Kami ingin membantu masyarakat yang membutuhkan darah seperti penderita Thalasemia, yang seumur hidupnya membutuhkan transfusi darah," ujarnya pada Rabu (14/3/2018).
 
 
 
Rafika menambahkan  jika pihaknya terus mensosialisasikan mengenai donor darah kepada masyarakat melalui sosial media. Ia berharap agar kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan dilingkup kampus saja,  namun pihaknya menargetkan dapat melakukan kegiatan donor darah di jenjang Sekolah Menengah Atas.  "Kami terus meningkatkan kepedulian mahasiswa melalui donor darah. Kami awalnya  merencanakan melakukan donor darah di car free day namun terkendala oleh lahan yang tidak ada,"imbuhnya.
 
 
 
Sementara itu, Admin PMI Kota Semarang, Arie Johan Wicaksono mengatakan stok darah di PMI hingga saat ini dalam kondisi aman dan tidak terjadi kekurangan stok darah. Saat digandeng KSR Udinus untuk mengadakan donor darah, pihaknya menyediakan sekitar  50 kantong darah. "Antusiasme mahasiswa sekarang terhadap donor darah kini mulai meningkat," katanya.
 
Ia menjelaskan banyak manfaat yang akan didapatkan oleh masyarakat yang melakukan donor darah. Menurutnya jika rutin dalam melakukan donor darah, akan membantu dalam memperlancar peredaran darah dan menurunkan resiko terkena serangan jantung.
 
 
 
"Manfaat lain yang didapatkan yakni sel darah merah pendonor akan memiliki kualitas yang baik.  Karena saat donor darah maka sel darah merah akan berkurang dan kemudian sumsum tulang belakang pun akan segera memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan sel darah merah yang hilang. Dengan rutin melakukan donor darah menjadikan tubuh akan menstimulasi pembentukan darah baru yang segar. Selain itu juga akan memperpanjang usia,"  tambahnya.
 
 
 
Ia mengungkapkan jika pada umumnya donor darah sangat aman dan tidak berbahaya bagi tubuh. Namun terkadang terdapat efek samping yang dirasakan oleh pendonor seperti pusing, dan pingsan serta nyeri pada lengan bekas suntikan. "Efek samping donor darah yang berat hingga memerlukan perawatan medis sangatlah jarang. Kami berharap kegiatan donor darah di Udinus rutin diselenggarakan, karena kegiatan seperti ini memang untuk kemanuasiaan," pungkasnya. (*Humas Udinus/Alex ; Foto : Nining Sekar)