Peliknya keadaan negara kita, hendaknya diimbangi dengan generasi mudai yang adaptif dan selalu berpikira positif dalam bereaksi terhadap situasi di Indonesia. Berbagai program yang dilaksanakan di perguruan tinggi, diharapkan dapat memupuk nasionalisme mahasiswa. Seperti yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang hari ini (11/5/2018). 
Mereka menggelar Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa – Tingkat Manajemen (LKMM-TM) dengan tema “Smart Leader Smart Generation.”
 
 
 
LKMM-TM ini dihadiri oleh Rektor Udinus Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Kusni Ingsih, Kepala Biro Kemahasiswaan Rindra Yusianto, SKom, MT, serta jajaran dosen pembina di Biro Kemahasiswaan. Sekitar 150an mahasiswa mengikuti kegiatan yang terpusat di aula gedung H lantai 7 dan gedung D lantai 1 ini. 
 
“Marilah kita jaga suasana Udinus yang kondusif, Udinus bebas politik, dan bebas dari radikalisme yang dapat menyebabkan perpecahan. Predikat institusi dengan akreditasi A untuk Udinus ini marilah kita wujudkan dengan prestasi mahasiswa yang dapat mendukung program-program pemerintah yang positif,” tutur Edi Noersasongko dalam sambutannya. 
 
 
 
Ribuan perguruan tinggi di Indonesia ini, Udinus termasuk dari 68 perguruan tinggi yang mendapatkan akreditasi A. Hal ini menunjukkan Udinus sudah diakui masyarakat, baik dari segi proses belajar mengajar, prestasi mahasiswa, maupun bermanfaat bagi masyarakat. “Semoga muncul generasi-generasi pemimpin dari Udinus ini. Tidak hanya menjadi pemimpin yang punya kapabilitas mempimpin, namun juga adaptif di masyarakat serta berkemampuan teknis sesuai tuntunan pembangunan,” tambah Edi.
 
 
 
Materi kepemimpinan dalam LKM-TM ini disampaikan oleh Wakil Rektor III Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Dr. Ir. Darsono, MSi, yang juga merupakan Ketua Paguyuban Biro Kemahasiswaan seluruh universitas se-Indonesia. Darsono menyoroti tentang perbedaan pemimpin dan pimpinan. Dimana pimpinan merupakan meraka yang ditasbihkan oleh formal legal, serta ada karena utilitasnya. Sedangkan pemimpin adalah mereka yang dapat menginspirasi dan menggerakkan semangat. “Pemimpin yang berkualitas adalah mereka yang dapat memahami jatidiri bangsa, dan menerapkannya dalam setiap pengambilan keputusan. Landasan agaman tetap diperlukan, serta selalu memberikan inovasi yang bermanfaat untuk kehidupan masyarakat,” terang Darsono. 
 
 
 
LKMM-TM ini sekaligus membuka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Aktifis dan Pengabdian yang dilakukan Udinus di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang pada Sabtu-Minggu (12-13/5) mendatang. KKN ini akan berkonsentrasi ke 5 desa yakni Desa Bumen, Piyanggang, Keseneng, Mendongan, dan Kemawi. Kegiatannya bermacam-macam, diantaranya plangisasi, jambanisasi, penyerahan buku bacaan untuk perpustakaan desa, penyerahan meja mengaji dan mukena, hingga berbagai pelatihan untuk perangkat desa mulai dari internet sehat hingga kewirausahaan.