Menuju predikat ‘world university’ Universitas Dian Nuswantoro galakkan program bahasa Inggris di lingkungan kampus. Melalui program DESA-KU nantinya bahasa Inggris akan menjadi bahasa sehari-hari dalam penngajaran maupun kegiatan kampus. DESA-KU Project sendiri merupakan kependekan dari Daily English Speaking Atmosphere at Kampus Udinus dan telah berjalan di tahap sosialisasi dosen dan karyawan.

 

Koordinator umum DESA-KU Project, Dr. Drs. Jumanto M.Pd mengatakan bahwa program tersebut memotivasi dan membiasakan penggunaan bahasa Inggris di lingkungan masyarakat dan menciptakan kampung Inggris di wilayah Udinus. Menurutnya berbicara bahasa Inggris harus dibiasakan langsung berbicara tanpa takut salah. “Nanti dalam pelatihannya, sivitas akademika Udinus dan masyarakat akan langsung berbicara dengan bahasa Inggris. Kami juga akan ajarkan para penjual makanan, instansi pemerintah, dan lainnya agar tak takut berbicara bahasa inggris saat beraktivitas sehari-hari,” ujarnya.

 

Jumanto mengungkapkan DESA-KU Project lebih berfokus pada makna yang disampaikan kepada penerima pesan, tidak fokus mendalam kepada penggunaan tata bahasa bahasa inggris (Grammar). Kesadaran mengenai nilai tambah atas kemampuan dan ketrampilan berbahasa Inggris harus ditekankan kepada masyarakat Indonesia.

“Selama ini masyarakat anti terhadap penggunaan bahasa Inggris disebabkan kesulitan dalam grammar. Memang grammar jadi momok masyarakat Indonesia, namun kami akan memotivasi dan tentunya kami akan ajarkan. Kunci utamanya adalah jangan takut salah,” ungkapnya.

 

Rencananya DESA-KU Project akan terus disosialisasikan dan diperdalam selama kurun waktu 2 tahun mulai 2018 hingga 2020 mendatang. Program tersebut akan terbagi dalam dua tahapan, yakni internal Udinus yang akan dilakukan selama 1 tahun . 1 tahun berikutnya akan membiasakan penggunaan bahasa Inggris di masyarakat sekitar kampus yang lebih dikenal dengan kampus biru.

 

Kepala Humas Udinus, Agus Triyono, S.Sos MSi menegaskan kebiasaan berbahasa Inggris di lingkungan kampus menjadi awal Udinus menuju ‘World University’ yang menjadi cita-cita seluruh civitas akademika Udinus. “Habit ini bagus dan perlu didukung oleh seluruh sivitas akademika dari mulai dosen hingga mahasiswa. Karena dengan menguasai bahasa Inggris, maka akan mempermudah komunikasi dan memperluas jaringan ke mancanegara,” tutupnya. (*Humas Udinus/alex/AT. Foto : dok. DESA-KU)