Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Prof.Dr.Edi Noersasongko, M.Kom inginkan Gamelan dan E-Gamelan yang tampil di UNESCO jadi pemicu dan pemacu pengabdian masyarakat yang lebih berkualitas. Udinus menjadi institusi perwakilan Indonesia yang berlaga dalam ajang internasional tersebut.

 

Tim Gamelan Udinus tampil memukau di grand auditorium United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Paris. Udinus menjadi institusi perwakilan Indonesia yang berlaga dalam ajang internasional tersebut. Dalam forum dunia tersebut, tim gamelan kreatif Udinus tampil pada Jumat lalu (29/6) bersama enam negara lain yang mengikuti festival bertajuk ‘Dance Music of The World’ seperti Chile, Argentina, Estonia, Rusia, Nigeria, dan Nicaragua. Dalam kesempatan itu penampilan e-Gamelan berkolaborasi dengan Tari Bedoyo dan Jurit Nuswantoro. Apiknya lagi, penampilan tim Gamelan Udinus juga memadukan dosen dan mahasiswi untuk unjuk diri. Mahasiswi sebagai penari, sedangkan tim dosen sebagai pengrawit (penabuh gamelan). Dosen yang tampil di Paris, mereka adalah para master, doktor hingga profesor. 

 

Tim gamelan Indonesia melalui Udinus dipimpin langsung oleh Rektor Udinus, Prof Dr Edi Ir Noersasongko MKom. Dalam kesempatan itu Edi menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas capaian tim gamelan sudah tampil secara total.  “Ini menjadi kebanggaan luar biasa bagi kami karena totalitas tampil mampu membawa Indonesia semakin dikenal dunia melalui gamelan Udinus,” katanya.

Edi mengaku, pada momen tersebut semua peserta menampilkan karya terbaiknya dalam budaya dan seni. Menurutnya Udinus akan terus pacu pengabdian masyarakat agar mampu melestarikan kebudayaan Indonesia. “Ini adalah festival dengan ajang perform seni tertinggi di dunia. Saya sangat mengapresiasi kesempatan ini. Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan semua pihak,” tambah Edi. 

 

Dalam penampilan internasionalnya, Udinus mengangkat tema besar Gamelan Goes to the World. Everybody can play. Artinya bahwa Udinus memelihara warisan budaya dan mempromosikan gamelan sebagai warisan budaya.

 

Sementara itu, Kahumas Udinus sekaligus pengrawit di tim e-Gamelan, Agus Triyono S.Sos, MSi menyampaikan bahwa momentum ini menjadi sangat penting untuk memicu semangat para civitas akademik Udinus agar terus berkarya lebih baik lagi. “Kami berupaya berkontribusi terbaik dengan memberi sumbangsih melalui gamelan dan e-Gamelan untuk kejayaan negeri ini dan kami akan terus uri-uri kebudayaan Indonesia. Apalagi kami sudah dipercaya mewakili negara dan ini menjadi kebanggan kami,” ujar Agus bangga. (*Humas Udinus/lex/AT)