Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Dian Nuswantoro Semarang (Udinus) melalui program District Based Public Private Mix (DPPM), menggandeng 16 puskesmas hingga Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk menanggulangi Tuberculosis. Program tersebut melibatkan seluruh staf puskesmas agar berperan aktif melaporkan suspect TB agar tahun 2025 mendatang, Kota Semarang terbebas dari Tuberculosis.

 

Tuberculosis atau biasa yang disebut dengan TB merupakan penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh mycobacterium, yang berkembang biak di dalam bagian tubuh dimana terdapat banyak aliran darah dan oksigen. Infeksi bakteri ini biasanya menyebar melewati pembuluh darah dan kelenjar getah bening, tetapi secara utama menyerang paru-paru. Bakteri TB dapat membunuh jaringan dari organ yang terinfeksi dan membuat nyawa penderita terancam jika tidak segera dilakukan terapi. Dalam kenyataannya, penderita TB di Kota Semarang menduduki peringkat empat terbesar Jawa Tengah.

 

Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Dr. Guruh Fajar Shidik M.Cs mengatakan, melalui program bernama District Based Public Private Mix (DPPM), Udinus membantu pemerintah dalam mencari suspect TB agar cepat ditemukan dan segara dilakukan penanganan. Menurutnya sinergi yang baik antara seluruh jajaran pemerintah Kota Semarang hingga fasilitas kesehatan (faskes) menjadi kunci utama suksesnya program tersebut. Selain itu, program tersebut akan dijalankan di dua sesi yakni melalui internal dan external.

 

“Tujuan program adalah untuk menyamakan persepsi. Supaya ketika ada suspect dapat segera tertangani dengan baik. Pada sesi internal sendiri nantinya akan melibatkan seluruh staf puskesmas untuk berperan aktif menanggulangi TB. Sedangkan untuk eksternal, kami akan melibatkan seluruh faskes dari mulai apotek hingga dokter praktek mandiri,” tegas Guruh.

 

Ia mengungkapkan bahwa kegiatan penanganan TB merupakan hibah dari Koninklijke Nederlandse Centrale Vereniging tot bestrijding der Tuberculose (KNCV) Tuberculosis Foundation Indonesia sebesar 530 juta rupiah. Program tersebut dijalankan mulai bulan Juni – November 2018. “Udinus dipercaya oleh KNCV Tuberculosis Foundation Indonesia untuk membantu pemerintah dalam mengurangi kasus TB di Indonesia. Fokus awal lebih pada Kota Semarang yang masih ditemukan banyak kasus TB yang tersebar di seluruh wilayah Kota Semarang. Selain itu Indonesia menjadi peringkat kedua setelah India sebagai banyaknya penderita TB,” tambahnya.

 

KNCV Tuberculosis Foundation Indonesia sendiri adalah organisasi nirlaba internasional yang secara khusus berfokus pada pengentasan tuberkulosis (TB) di seluruh dunia dengan memperkuat sistem kesehatan dalam penanggulangan TB di tingkat global dan lokal.

 

Acara Induction Meeting program District Based Public Private Mix (DPPM) menghadirkan berbagai peserta dari perwakilan 16 puskesmas, perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Perwakilan dari Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) Forum Kota Sehat, dan KNCV. 

 

Acara tersebut dibuka oleh Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Dr. Guruh Fajar Shidik M.Cs, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Semarang dr. Mada Gutama Subowo, dan Ketua Tim Chalenge TB KNCV Jawa Tengah drg, Endang Nuraini. Selain itu, Induction Meeting diisi oleh dua pemateri yakni Kasie P2ML Dinkes Kota Semarang, Maryati,SKM,M.Kes dan Tim ctb KNCV Jateng, Dr.Ratna

 

 

Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Mada Gutama Subowo berharap melalui program yang dicanangkan Udinus dan KNCV Tuberculosis Foundation Indonesia dapat terus menekan angka TB di Kota Semarang. Sinegritas antara Udinus, Dinkes Kota Semarang dan KNCV Tuberculosis Foundation Indonesia menjadi contoh yang baik dan dapat ditiru oleh perguruan tinggi lainnya. “Program penanggulangan TB bisa berjalan secara maksimal dan menurunkan kasus TB dengan sinergi yang kuat. Tidak hanya dari Dinkes saja yang bergerak, tapi semua element masyarakat harus bergerak untuk menanggulangi kasus ini,” harapnya selepas membuka Induction Meeting di Hotel Dafam Semarang. 

 

 

Sementara itu, Kahumas Udinus, Agus Triyono, S.Sos, MSi menegaskan Udinus akan terus berperan aktif membantu pemerintah dalam mengentaskan TB. Penanganan TB yang baik dan benar akan menjadikan Indonesia khususnya Jateng terbebas dari TB. “Kami akan terus ikut membantu pemerintah dalam mengurangi kasus-kasus TB maupun penyakit lainnya,” ujar Agus. (*Humas Udinus/lex/AT/ Foto : Alex Devanda)