Perjuangan keras berhasil ditorehkan oleh tim ELTORO dari Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang (Udinus). Tim tersebut berhasil menyabet juara tiga dan juara desain terbaik dalam dalam divisi Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI) 2018 yang terselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Prestasi tersebut menjadi prestasi tertinggi diraih Udinus selama keikutsertaannya dalam lomba Kontes Robot Nasional di Indonesia.

 

Tim ELTORO terdiri dari 12 orang yang merupakan gabungan mahasiswa dari angkatan 2015 hingga 2017 dan memiliki tugas masing-masing. Untuk tim inti diisi oleh Adib Nur Ranaminanta, Didik Darmaji dan Hazza Nawarafi. Bagian mekanik diisi oleh Medisa Hasta Syah Putra, Ahmad Thoifur, Mukhamad Khoirul anam sedangkan untuk tim support diisi oleh Iwan Pambudi, Arif Mukminin, Erik Adi Pratama, Alis Mas’ud, Agus Charis dan Syaiful Nizam.

 

Dalam lomba yang diselenggarakan selama tiga hari sejak Selasa (10/7) hingga Jum’at (13/7) diikuti oleh tim yang berhasil meraih juara 1 hingga 3 ditingkat regional masing-masing. Tim ELTORO sebelumnya berhasil meraih peringkat tiga di lomba Kontes Robot di tingkat regional 3 yang diselenggarakan di Universitas PGRI Semarang beberapa waktu yang lalu.

 

Perwakilan dari tim ELTORO Udinus, Adib Nur Ranaminanta mengatakan bahwa dalam proses pembuatan robot tersebut pihaknya membutuhkan riset dan proses pembuatan mencapai 1 tahun. Proses pembuatan mulai dari pembautan base hingga pelontar. Tim tersebut membuat dua robot yakni robot otomatis dan robot manual.

Dari segi bahan, Tim ELTORO menggunakan barang-barang yang mudah ditemukan seperti stainlesssteel dan alluminium untuk yang digunakan pada body hingga roda.

“Setelah kami mendapatkan syarat-syarat yang dilombakan pada Kontes Robot Nasional 2018, kami langsung bergerak cepat untuk menentukan konsep dan bentuk robot hingga bahan-bahan. Proses pembuatan kami kerjakan secara manual,” ujarnya.

 

Ungkapnya, banyak kesulitan yang dihadapi oleh tim ELTORO dalam proses pembuatan robot yang dilombakan pada perlombaan beberapa hari yang lalu. Hal tersulit yang dialami yakni dari segi pemograman robot, dimana mencari sensor yang tepat agar robot otomatis dapat menemukan robot manual yang dijalankan oleh tim tersebut. Dalam prosesnya, mereka menggunakan beberapa sensor dua diantaranya Proximity dan elcoder rotary.

“Sensor Proximity kami letakkan pada robot otomatis karena mudah digunakan dan lebih simple. Keguanaan sensor itu membaca robot manual yang kami jalankan dan mengambil barang yang dipegang oleh robot manual dan kemudian di lontarkan secara otomatis,” ungkapnya.

 

Dalam lomba yang diselenggarakan di UMY, mempertandingkan beberapa divisi yakni Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Berkaki, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) dan Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI).

 

Pembina sekaligus Kaprogdi Teknik Electro,DR M Ary Heryanto S.T., M.Eng menuturkan rasa bangganya dengan prestasi yang ditorehkan oleh tim robot ELTORO. Capaian tersebut sangat membanggakan karena selama pertandingan, Udinus bersaing dengan tim-tim yang bagus dan tentunya membutuhkan effort yang sangat besar. “Udinus khususnya Teknik Elektro mendukung secara penuh dari perjuangan tim ini. Kami juga terus melakukan regenrasi yang solid , menagdakan workshop dan riset yang terus menerus untuk meningkatkan kompetensi dari tim robot Udinus,” tuturnya

 

Sementara itu, Kahumas Udinus, Agus Triyono, S.Sos, Msi menegaskan bahwa Udinus akan terus meningkatkan kualitas dan mencetak bibit-bibit unggul. “Prestasi ini sangat bagus dan terus akan ditingkatkan untuk kompetisi selanjutnya gar mampu mengikuti lomba di kancah internasional,” tutupnya. (*Humas Udinus/lex/AT/ Foto : Dok. FT Udinus)

 

 

 

 

 

Perjuangan keras berhasil ditorehkan oleh tim ELTORO dari Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang (Udinus). Tim tersebut berhasil menyabet juara tiga dan juara desain terbaik dalam dalam divisi Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI) 2018 yang terselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Prestasi tersebut menjadi prestasi tertinggi diraih Udinus selama keikutsertaannya dalam lomba Kontes Robot Nasional di Indonesia.

 

Tim ELTORO terdiri dari 12 orang yang merupakan gabungan mahasiswa dari angkatan 2015 hingga 2017 dan memiliki tugas masing-masing. Untuk tim inti diisi oleh Adib Nur Ranaminanta, Didik Darmaji dan Hazza Nawarafi. Bagian mekanik diisi oleh Medisa Hasta Syah Putra, Ahmad Thoifur, Mukhamad Khoirul anam sedangkan untuk tim support diisi oleh Iwan Pambudi, Arif Mukminin, Erik Adi Pratama, Alis Mas’ud, Agus Charis dan Syaiful Nizam.

 

Dalam lomba yang diselenggarakan selama tiga hari sejak Selasa (10/7) hingga Jum’at (13/7) diikuti oleh tim yang berhasil meraih juara 1 hingga 3 ditingkat regional masing-masing. Tim ELTORO sebelumnya berhasil meraih peringkat tiga di lomba Kontes Robot di tingkat regional 3 yang diselenggarakan di Universitas PGRI Semarang beberapa waktu yang lalu.

 

Perwakilan dari tim ELTORO Udinus, Adib Nur Ranaminanta mengatakan bahwa dalam proses pembuatan robot tersebut pihaknya membutuhkan riset dan proses pembuatan mencapai 1 tahun. Proses pembuatan mulai dari pembautan base hingga pelontar. Tim tersebut membuat dua robot yakni robot otomatis dan robot manual.

Dari segi bahan, Tim ELTORO menggunakan barang-barang yang mudah ditemukan seperti stainlesssteel dan alluminium untuk yang digunakan pada body hingga roda.

“Setelah kami mendapatkan syarat-syarat yang dilombakan pada Kontes Robot Nasional 2018, kami langsung bergerak cepat untuk menentukan konsep dan bentuk robot hingga bahan-bahan. Proses pembuatan kami kerjakan secara manual,” ujarnya.

 

Ungkapnya, banyak kesulitan yang dihadapi oleh tim ELTORO dalam proses pembuatan robot yang dilombakan pada perlombaan beberapa hari yang lalu. Hal tersulit yang dialami yakni dari segi pemograman robot, dimana mencari sensor yang tepat agar robot otomatis dapat menemukan robot manual yang dijalankan oleh tim tersebut. Dalam prosesnya, mereka menggunakan beberapa sensor dua diantaranya Proximity dan elcoder rotary.

“Sensor Proximity kami letakkan pada robot otomatis karena mudah digunakan dan lebih simple. Keguanaan sensor itu membaca robot manual yang kami jalankan dan mengambil barang yang dipegang oleh robot manual dan kemudian di lontarkan secara otomatis,” ungkapnya.

 

Dalam lomba yang diselenggarakan di UMY, mempertandingkan beberapa divisi yakni Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Berkaki, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) dan Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI).

 

Pembina sekaligus Kaprogdi Teknik Electro,DR M Ary Heryanto S.T., M.Eng menuturkan rasa bangganya dengan prestasi yang ditorehkan oleh tim robot ELTORO. Capaian tersebut sangat membanggakan karena selama pertandingan, Udinus bersaing dengan tim-tim yang bagus dan tentunya membutuhkan effort yang sangat besar. “Udinus khususnya Teknik Elektro mendukung secara penuh dari perjuangan tim ini. Kami juga terus melakukan regenrasi yang solid , menagdakan workshop dan riset yang terus menerus untuk meningkatkan kompetensi dari tim robot Udinus,” tuturnya

 

Sementara itu, Kahumas Udinus, Agus Triyono, S.Sos, Msi menegaskan bahwa Udinus akan terus meningkatkan kualitas dan mencetak bibit-bibit unggul. “Prestasi ini sangat bagus dan terus akan ditingkatkan untuk kompetisi selanjutnya gar mampu mengikuti lomba di kancah internasional,” tutupnya. (*Humas Udinus/lex/AT/ Foto : Dok. FT Udinus)