Pakar mind mapping Indonesia,  Dr.Djohan Yoga, M.Sc ajarkan mengenai metode pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi kepada para dosen dari berbagai universitas di Jawa Tengah.  Metode tersebut memberikan trik dan ilmu agar para dosen mampu mendidik mahasiswa menjadi seorang entrepreneur yang handal.

 

Pemberian trik dan ilmu tersebut diberikan saat acara ‘Training of Trainer’ yang diadakan di Gedung H Lantai 7, Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Acara tersebut diikuti sekitar 150 dosen dari berbagai universitas di Jawa Tengah. Dengan waktu lebih dari 7 jam, para peserta diberikan banyak ilmu untuk meningkatkan wirausahawan muda di Indonesia.

Dalam penyampaian materi mengenai kewirausahaan, Dr.Djohan Yoga,M.Sc  menyampaikan agar perguruan tinggi harus mampu mengembangkan cara-cara baru dengan melakukan melakukan metode inovasi yang terdiri dari empat tipe yakni duplikasi, ekstensi, synthesis dan invention. Menurutnya para dosen harus mampu mengarahkan mahasiswa untuk mengembangkan diri pada inovasi ekstensi dan synthesis.

“Inovasi ekstensi sudah banyak berkembang, seperti memanfaatkan hal-hal yang selama ini dibuang,  contohnya kulit manggis. Saya menghimbau kepada para dosen, agar mahasiswa jangan difokuskan pada inovasi duplikasi terus – menerus karena akan menjadikan mahasiswa yang memiliki inovasi imitasi,” ujarnya.

 

Djohan menuturkan bahwa universitas pada era sekarang harus menjadi alat untuk mengajarkan mengenai kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Para dosen juga harus mengarahkan para mahasiswa menguasai tiga set utama kewirausahaan. Tiga set tersebut yakni skillset, toolset dan paling utama mindset. Ia juga menjelaskan bahwa mindset growth akan mengubah pola pikir dari kepribadian seseorang menjadi lebih low profile dan ingin terus belajar.

“Di Indonesia sekarang ini tanpa disadari menggunakan mindset fixed dimana seseorang terus berlomba-lomba menganggungkan prestasi yang didapatkannya. Itu membuat manusia tidak mau belajar lagi karena bangga dengan prestasinya. Dosen harus bias merubah pola pikir itu,” tuturnya.

 

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Supriadi Rustad,M.Si menjelaskan bahwa Udinus terus fokus meningkatkan jumlah wirausahawan muda dengan memberikan mata kuliah kewirausahaan di setiap fakultas.  Supriadi mengungkapkan, inovasi dari E-gamelanku ciptaan Udinus telah mendunia dan kini telah merancang robot yang mmapu bekerjasama dengan para pengrawit gamelan Udinus.

“Inovasi yang sedang kami rancang ini akan bekerjasama dengan Intitut Teknologi Bandung. Tentu ini akan susah karena E-gamelan memiliki banyak nada. Inovasi tidak akan ada habisnya jika terus ditanamkan sejak dini kepada mahasiswa,” ungkapnya.

 

Selain memberikan materi, Training of Trainer (TOT) kali ini, juga menghadirkan kegiatan bedah buku kewirausahaan yang berjudul  ‘Kosong Tapi Berisi’ yang langsung diisi oleh Rektor Udinus, Prof. Dr.Ir. Edi Noersasongko, M.Kom dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Udinus, Prof. Vincent Didik W Aryanto, MBA, Ph.D. (*Humas Udinus/lex/AT/ Foto : Alex Devanda)