Menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 73, mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ciptakan game bergenre perjuangan. Game bernama ‘Bumi Bangsa’ mengajarkan para pemainnya mengenai kebhinekaan yang ada di Indonesia.

 

Game tersebut diciptakan oleh mahasiswa asal program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Udinus bernama Andika Rosyian Rakhman dan merupakan karya untuk tugas akhir yang dipamerkan di gedung H lantai 1 Udinus beberapa waktu lalu. Dalam proses pembuatannya Andhika membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan.  

Ia mengatakan bahwa tujuan pembuatan game perjuangan bukan hanya untuk tugas akhir semata, namun ingin menanamkan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia. Ia dalam proses pembuatannya menggunakan tema agama di dalam game supaya mudah diterima masyarakat luas. Ia mengambil tema agama dikarenakan mudah diterima di berbagai kalangan dan suku di Indonesia.

“Kebhinekaan itu beraneka ragam ada suku, agama ras dan banyak sekali. Namun saya lebih condong mengambil tema agama dalam game, agar mudah diterima inti dan tujuannya ke masyakarat dikarenakan agama sebagai hal yang universal jika dibandingkan menggunakan tema suku. Selain itu juga memperingati kemerdekaan Indonesia ke 73 yang sebentar lagi dirayakan,” ujarnya.

 

Target game bernama ‘Bumi Bangsa’ pada usia 17 -21 tahun dan penyampaian informasi mengenai kebhinekaan dan perjuangan disampaikan secara implisit atau tidak secara langsung. Dimana para pemain akan mendapatkan tujuan game tersebut saat sudah memainkan dan menyelesaikan quest (misi) game yang diberikan.

Andika juga menjelaskan secara singkat cara bermain game ‘Bumi Bangsa’ yang ia ciptakan. Pemain akan diberikan mencari  icon agama di Indonesia yang berada didalam kotak yang tersembunyi, kemudian pemain wajib untuk mengumpulkan semua icon yang ada agar dapat mengibarkan bendera Indonesia. Setelah Bendera Indonesia berkibar maka pemain akan mendapatkan sesuatu yang berguna bagi pemain. 

 

“Level kesulitan cukup banyak jadi setelah menyelesaikan satu permainan akan berlanjut ke game selanjutnya dengan level yang lebih sulit. Nantinya setelah menyelesaikan satu permainan akan mendapatkan quotes dari tokoh di Indonesia satu diantaranya  Ir Soekarno,” jelasnya.

Andika mengungkapkan, bahwa game tersebut masih dalam tahap Minimum Vailable Product (MVP) dan belum di launching ke playstore. Rencananya game tersebut juga akan dikembangkan kembali dengan menambah fitur-fitur yang lebih banyak agar menarik bagi pemain. “Rencana ingin di launch ke publik ada, namun belum untuk saat ini. Saya akan terus menambah kualitas dari game ini agar menjadi sempurna. Diantaranya level game yang akan ditambah agar memiliki tantangan, agar para pemain lebih tertantang lagi untuk memainkan game ini,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Kahumas Udinus, Agus Triyono, S.Sos, MSi menegaskan bahwa mahasiswa harus terus mampu berinovasi dan karya ‘Bumi Bangsa’ menjadi karya yang bagus bagi Indonesia.

“Ini karya bagus mahasiswa memang harus bisa berfikir kreatif dan tentunya juga inovatif,” tutupnya. (*Humas Udinus/lex/AT/ Foto : Nining Sekar)