Dalam mengatasi abrasi yang terus menggerus daerah pesisir di Semarang, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menanam 4000 bibit mangrove di wilayah Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang hari ini (04/09/2018). Bibit tersebut langsung ditanam oleh mahasiswa dan sivitas akademika Udinus secara serentak.

 

Kegiatan yang bertujuan mengurangi dampak dari pasang air laut, bertajuk Udinus Care  Conservation (UCC) ini, sekaligus masuk dalam rangkaian Dinus Inside 2018. UCC diikuti oleh 100 mahasiswa yang terdiri dari perwakilan organisasi kemahasiswaan dari berjumlah 50 orang dan sisanya dari perwakilan mahasiswa baru Udinus.

 

Perwakilan dari Panitia Dinus Inside 2018, Jaka Prasetya, M.Kes mengatakan pembagian dan penanaman bibit Udinus merupakan upaya Udinus untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari. Selain itu, kegiatan tersebut juga meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan yang ada di sekitar. “Kegiatan ini juga sebagai perayaan Udinus menyambut mahasiswa baru yang berjumlah 3857 mahasiswa. Kami juga ingin meningkatkan kepedulian dari mahasiswa baru untuk mencintai alam,” imbuhnya.

 

Ia juga mengungkapkan bahwa dalam melakukan pelestarian mangrove kedepan, tetap mengajak  masyarakat untuk menjaga pertumbuhan mangrove.  Menurutnya kegiatan Udinus Care Conservation akan terus dilakukan dan berkesinambungan.

“Kami juga menggandeng masyarakat sekitar untuk tetap menjaga tumbuhan mangrove agar tumbuh subur. Karena adanya mangrove ini sangat membantu perekonomian masyarakat disana, selain juga merawat alam kita. Mahasiswa tidak hanya kegiatan akademis saja, tetapi juga kegiatan sosial, karena aksi seperti hari ini menentukan masa depan anak Indonesia,” ungkapnya.

 

Dalam perannya, hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga ekosistem pesisir dan juga mencegah abrasi di daerah tersebut. Tak hanya itu saja, mangrove juga menjadi sumber penghasil oksigen dan penyerap karbondioksida yang baik. Namun dari segi ekonomi, hutan mangrove juga dapat menjadi objek wisata sekaligus mampu dijadikan sebagai pengembangan berbagai ikan.

 

Sementara itu, Mahasiswi baru asal Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM), Ain Nabila, merasa senang mengikuti konservasi yang diadakan di wilayah Mangunharjo. Hal itu juga menjadi pengalaman pertama bagi mahasiswi tersebut. Ia juga menyarankan agar para mahasiswa tidak apatis terhadap keadaan alam sekitar. “Saya senang mengikuti kegiatan ini. Baru pertama saya menanam langsung mangrove dan juga bisa berkumpul dengan teman-teman. Walaupun panas yang menyengat karena dekat dengan laut, saya senang dan jadi pengalaman berharga,” imbuhnya.

 

Kahumas Udinus, Agus Triyono, S.Sos, Msi menegaskan bahwa  Udinus Care  Conservation akan terus menjadi agenda rutin dan juga sebagai langkah mencegah abrasi di Kota Semarang. “Kami turut serta dalam menjaga lingkungan dan itu juga menjadi komitmen Udinus yang terus akan kami jaga,” tutupnya. (*Humas Udinus/lex/AT/ Foto : Alex Devanda)