Belum lama ini Kota Semarang menjadi tuan rumah dalam gelaran Forum Prakarsa Indonesia Cerdas yang ke-4 atau yang biasa disebut Goesmart 2018. Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) sendiri menjadi tuan rumah untuk acara  C-Gen Festival, yang diadakan pada Jumat (12/10/2018).

 

Pada ajang Goesmart 2018 ini CGen mengajak anak muda kreatif di seluruh Indonesia unuk memberikan ide dalam pemecahan masalah kota dan transportasi publik. Para peserta dan peserta seminar yang memadati aula gedung E lantai 3 Udinus mengikuti Co-Creation Competition. Setelah pembukaan acara, dihadirkan narasumber dari berbagai bidang. Selain Prof Suhono Harso Supangkat sebagai Pembina C-Gen, didaulat pula Nana Storada dari Pemkot Semarang, serta Dr Pulung Nurtantio Andono, ST, M.Kom dari Madhang.id untuk bertukar pengalaman mengembangkan bisnis di dunia start up digital.

 

Dalam paparannya, Pulung menjelaskan keberadaan Madhang.id sebagai marketplace makanan yang sudah dilaunching sejak Desember 2017. “Dalam kurun waktu kurang lebih 10 bulan, Madhang.id kini memiliki 70 ribu user, 3815 mitra/merchant, dan terdapat 30 ribu makanan yang terjual melalui aplikasi Madhang.id,” tutur Pulung.

 

Dengan menggandeng dan menjadikan Kaesang Pangarep sebagai salah satu CEO Madhang.id, kini aplikasi tersbeut telah menjembatani antara pelaku bisnis makanan dengan para pelanggannya. Dalam sesi tanya jawab, Dr Winanda dari Padang mendapat ksempatan melontarkan pertanyaan mengenai faktor higienitas pada makanan yang dijual di Madhang.id. Menanggapi hal tersebut Pulung mengaku telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat, “Secara periodik, para mitra/merchant akan dikontrol oleh Dinas Kesehatan di kota setempat. Selain itu juga dilakukan verifikasi kesehatan untuk mitra dengan metode sampel.”

 

Selain Dr Winanda dari Padang, ada pula penanya Dwi dari Surabaya, dimana ia juga telah memulai start up namun kesulitan untuk masalah pendanaan. Mengingat start up miliknya berawal dari komunitas sosial yang tidak akan dikomersialisasikan.  Pulung menjelaskan bahwa berkaca dari Madhang.id, start up nya memang berawal dari modal yang dikeluarkan sendiri. “Jika start up kita ingin besar, tidak selamanya harus menggunakan modal sendiri, karena semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Kalian bisa mengundang investor, memakai cara crowdfunding, maupun bekerjasama dengan perusahaan yang memiliki CSR,” tutur Pulung.

 

Seminar pra acara ini memang digelar untuk lebih menambah wawasan para peserta mengenai Smart City. “Udinus memang selalu terbuka untuk kerja sama yang dapat dijallin dengan berbagai pihak khususnya Pemerintah Kota Semarang. Dan acara C-Gen festival ini memaju generasi muda untuk berkarya demi kotanya,” jelas Kahumas Udinus Agus Triyono, MSi. (*Humas Udinus/ AT/Foto : Nining Sekar)