Dalam meningkatkan derajat kesehatan di lingkungan masyarakat, Fakultas Kesehatan (Fkes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menggelar kegiatan seminar dan workshop yang digelar di gedung E lantai 3 Udinus.  Kegiatan tersebut membahas berbagai permasalahan penyakit yang ada di masyarakat dan peran Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.

 

Kegiatan yang bernama Seminar and Workshops on Public Health Action {SWOPHA) diikuti 470 peserta, terdiri dari kalangan mahasiswa dan kalangan praktisi, yang digelar selama dua hari yaitu 15-16 Oktober 2018. Seminar tersebut  diisi oleh tiga pembicara ternama yakni Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, MSc.PH dari Universitas Hassanuddin, dan Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom. Sementara itu, pembicara ketiga asal Univeritas Gajah Mada, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, Msc, Ph.D berhalangan hadir dan digantikan oleh Muhamad Faozi Kurniawan, S.E,Akt., MPH.

 

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, MSc.PH menjelaskan bahwa  peran Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) di Indonesia sangatlah dibutuhkan. Dikarenakan masyarakat di Indonesia masih banyak yang belum melek terhadap kesehatan diri dan lingkungan.  “Sekarang ini jaminan kesehatan seperti BPJS menanggung penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang salah,” ujarnya.

Menurut Ridwan, sejak tahun 2014 lalu, stroke menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia disusul oleh penyakit jantung. Pencegahan dini terhadap penyakit stroke dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan rutin memerikasakan diri ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Ia  juga menuturkan bahwa peran SKM menjadi sangat penting dalam menyadarkan betapa pentingnya kesehatan bagi masyarakt luas.

“Dari gender laki-laki dan perempuan stroke menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia dan hingga sekarang tetap menduduki peringkat pertama. Saya menghimbau agar para SKM dan para akademisi mampu memberikan penyuluhan terhadap bahaya-bahaya penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup dan menjadi pelopor gerakan hdiup sehat,” imbaunya.

 

Selain berbicara terkait peran dan tantangan SKM di era jaminan kesehatan nasional yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom menyampaikan terkait pemanfaatan teknologi dalam bidang kesehatan. Ia juga berpendapat bahwa kedepan teknologi akan sangat memudahkan pekerjaan dan pengambilan keputusan dalam dunia medis.

“Sekarang saja teknologi sudah sangat membantu menyelesaikan berbagai masalah yang ada seperti penggunaan robot dalam perawatan pasien hingga mendeteksi penyakit kanker. Hal ini harus terus disikapi agar para tenaga medis juga mengikuti perubahan jaman dengan mempelajari teknologi,” ucapnya saat memberikan pemaparan di hadapan ratusan peserta.

 

SWOPHA selain mengadakan seminar, memiliki berbagai rangkaian acara yakni workshop yang diadakan pada 15 Oktober di Lab Komputer gedung D lantai 2, dan setelah seminar dilanjutkan dengan call for paper di D lantai 4 dan Musyawarah daerah PERSAKMI di gedung D lantai 1 Udinus.

Sementara itu, Kahumas Udinus, Agus Triyono, S.Sos,Msi berharap agar kedepannya masyakarakat mampu melek terhadap kesehatan diri dan para Udinus akan membantu pemerintah dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat. “Kami berharap agar masyarakat tetap memperhatikan kesehatan diri dan acara ini juga bagus agar para mahasiswa dan praktisi bisa bertukar pikiran terkait kesehatan masyarakat,” tutupnya. (*Humas Udinus/lex/AT/ Foto : Alex Devanda)