Sejak Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) mengenalkan Bebras di kota Semarang setahun lalu, berbagai kegiatan dilaksanakan agar makin mengenalkan manfataan Bebras bagi pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengadakan ‘Bebras Computational Thinking Challenge 2018’ pada Kamis (15/11/2018).

 

Bertempat di gedung H lantai 1, diikuti oleh 117 peserta, Bebras Challenge ini akan menandingkan 97 peserta dari jenjang SD dan sisanya dari SMP. Lebih dari 20 Sekolah Dasar bergabung di acara ini. “Bebras Challenge ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan serentak se-Indonesia pada hari ini. Untuk masing-masing jenjang, sesinya dibagi 2 yakni sesi pertama untuk jenjang SD  (Siaga) dan SMP (Penggalang). Sedangkan sesi kedua diperuntukkan bagi jenjang SMA (Penegak),” jelas Ayu Pertiwi, S.Kom, MT selaku Sekretaris Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus, sekaligus koordinator Bebras Challenge.

 

Bebras Challenge di tahun 2018 ini telah dilaksanakan kedua kalinya. Kompetisi ini dilangsungkan untuk lebih mengenalkan Computational Thinking, salah satu kemampuan penting di abad 21 yang sudah mulai ditumbuhkan sejak usia dini di negara maju. Di Indonesia sendiri, Bebras sudah mulai diintegrasikan dalam muatan pelajaran formal.

 

Udinus, melalui Fakultas Ilmu Komputer, sebagai salah satu penyelenggara Bebras Challenge ini melakukan pendampingan pada para guru, sekaligus memberikan kontribusi pengabdian masyarakat dalam mendalami Bebras. Dimana Bebras ini merupakan metode berpikir komputasional dimana penyelesaian persolana (dalam hal ini pelajaran)  dengan cara menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Relawan Bebras dari Udinus sendiri diisi oleh para dosen yang berada di Fakultas Ilmu Komputer (FIK), diantaranya Affandy, PhD, Nisa’ul Hafidhoh, MT, Erwin Yudi Hidayat, M.Sc dan masih banyak lagi. Mereka akan membantu para pengajar di jenjang SD, SMP, dan SMA kota Semarang untuk memberikan pelatihan secara online agar dapat dipraktikkan saat mengajar. “Dan keberhasilan ibu bapak guru pengajar dari masing-masing jenjang akan dibuktikan dalam Bebras Challenge 2018 ini. Kompetisi ini digelar bagi siswa berumur 7 hingga 18 tahun di seluruh negara anggota Bebras. Dan setiap tahunnya, diadakan serentak di seluruh dunia pada pekan Bebras di bulan November,” tambah Ayu.

 

Untuk lombanya sendiri akan diberikan soal matematika dan logika, dengan waktu 40 menit bagi jenjang SD dan 45 menit bagi jenjang SMP. Pemenangnya akan diumumkan di website bebras.or.id. “Udinus akan selalu mendukung kegiatan yang dapat memajukan pendidikan, seperti Bebras ini. Semoga manfaatnya dapat dirasakan bagi siswa-siswi di jenjang SD,SMP, dan SMA,” kata Agus Triyono, M.Si Kahumas Udinus. (*Humas Udinus/AT. Foto : Nining Sekar)