Rektor Universitas Dian Nuswantoro Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom dilantik menjadi ketua APTISI Wilayah VI Jawa Tengah bersama perguruan tinggi swasta lainnya, pada Selasa (4/11/2018). Pelantikan tersebut diadakan di kompleks Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI Jawa Tengah.

 

Sebelumnya Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom yang merupakan Rektor dari Udinus telah aktif dalam kepengurusan APTISI Wilayah Jawa Tengah dan menjabat sebagai wakil ketua pada tahun 2016 silam. Kini pada kepengurusan yang baru, Rektor Udinus dilantik sebagai ketua APTISI Wilayah Jawa Tengah untuk periode 2016-2020. Pelantikan tersebut dilantik langsung oleh Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Pusat Prof.Dr. Budi Sujatmiko.

 

Selain melantik Prof.Dr.Ir Edi Noersasongko M.Kom sebagi ketua, APTISI Pusat juga melantik   Wakil Ketua Bidang LITBANG Dr. Sofyan Anif, Wakil Ketua Bidang Dana dan Usaha Prof. Dr. Ridwan Sanjaya, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Andi Kridasusila, MM, Wakil Ketua Bidang Evaluasi Dr. Burhan Eko Purwanto, Wakil Ketua Bidang Kerjasama Luar Negeri Prabowo Setiyawan, Ph.D. Sedangkan untuk Komisariat I Ketua dijabat oleh Prof. Dr. Mahmutarom, Sekretaris Dr. Safik Faozi.

 

APTISI merupakan organisasi profesi yang beranggotakan seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan seluruh Badan Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (BHP-PTS) di seluruh Indonesia. APTISI pusat berkedudukan di Jakarta.

 

Ketua APTISI Wilayah VI Jawa Tengah sekaligus Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom mengatakan bahwa pemberian jabatan sebagai ketua APTISI menjadi sebuah amanah dalam memajukan perguruan tinggi swasta di Jateng. Edi juga berkeinginan untuk memajukan PTS di Jateng agar memiliki kualitas pendidikan yang baik.  “Ini menjadi sebuah amanah yang besar. Kami ingin terus memajukan PTS di Jateng agar terus berkembang dan memiliki kualitas yang baik. Hal itu menjadi harapan kami kedepan,” katanya saat memberikan keterangan terkait dilantiknya Rektor Udinus menajdi ketua APTISI Jateng.  

 

Menurutnya APTISI di Wilayah Jateng menjadi alat untuk membina kebersamaan, kerukunan antar perguruan tinggi swasta di wilayah Jateng dan menyelesaikan berbagai persoalan yang nantinya akan datang. “APTISI menjadi wadah kami para perguruan tinggi swasta dalam membina hubungan yang erat satu dengan lainnya. Selain itu juga dapat untuk bersama – sama menyelesaikan persoalan – persoalan Pendidikan Perguran Tinggi Swasta,” imbuhnya. 

 

Ia juga menambahkan bahwa dunia industri hanya membutuhkan para lulusan perguruan tinggi yang memiliki kompetensi, tidak sekedar memiliki ijazah dan IPK tinggi. Sedangkan peraturan pemerintah dalam hal ini Kemeristekdikti, belum kesemuannya mengarah pada perubahan yang sangat cepat dan signifikan. “Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus memaknai perubahan yang cepat di era globalisasi yang masif dimana mengharuskan semua orang maupun organisasi harus mengantisipasi secara cepat.” tambahnya seraya mengingatkan.

 

Dalam perjalanannya, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mewakili aspirasi lebih dari 3000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia, selain berkomitmen menyusun program-program untuk memajukan PTS dan pendidikan nasional juga memposisikan diri sebagai mitra kritis pemerintah dalam pembangunan bangsa baik yang berkaitan dengan dengan masalah pendidikan maupun masalah sosial kemasyarakat.

Kahumas Udinus, Agus Triyono, S.Sos, Msi menekankan bahwa terpilihnya Prof.Dr.Ir Edi Noersasongko, M.Kom sebagai ketua APTISI Jateng menjadi spirit baru agar perguruan tinggi swasta menjadi leih baik untuk kedepannya. “Ini menjadi langkah yang sangat bagus dan juga menjadi tugas bersama dalam memajukan kampus swasta di Jateng,” tutupnya. (*Humas Udinus/lex/AT.)