Lomba tak hanya seputar kompetisi semata, namun juga sebagai sarana menanamkan kecintaan terhadap budaya asli Indonesia. Hal itu dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dengan mengadakan lomba membatik tingkat SMA/SMK/sederajat.  

 

Kegiatan tersebut diselenggarakan di pelataran gedung D Udinus dan diikuti sekitar 100 siswa dari berbagai SMA/SMK/sederajat. Setiap sekolah mengirimkan sekitar dua hingga tiga orang perwakilan, namun perlombaan tersebut bersifat individual. Lomba membatik ini menjadi satu diantara lomba yang masuk dalam rangkaian Dinusfest 2019. 

 

Dinusfest merupakan agenda tahunan Udinus yang berisi rangkaian lomba antar SMA/SMK/sederajat. Dalam acara yang digelar secara meriah tersebut, terdapat sekitar 30 jenis lomba dengan 4325 peserta yang turut serta.

Ketua Pelaksana Lomba Membatik dari BEM FT Udinus, Andra Eka Virgawan mengatakan bahwa lomba membatik sebagai sarana melestarikan budaya Jawa dan mengajak kalangan milenial untuk mencintai kebudayaan negara Indonesia. Ia mengungkapkan, pada lomba membatik pada tahun ini terdapat sedikit perbedaan walaupun memiliki sistem penilaian yang sama. “Kami mengambil tema ‘Nyangkuyung Lan Angraksa Kebudayan Jawi’ karena ingin mengajak anak muda untuk lebih cinta terhadap batik yang telah diakui oleh dunia. Bedanya lomba batik pada tahun ini dengan tahun sebelumnya yakni hanya pada media lukisnya. Karena tahun ini  media lebih kami  perbesar dan bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari misalnya syal,’ ungkap Andra saat memberikan keterangan terkait Lomba Batik Dinusfest 2019.

 

Dalam lomba batik Dinusfest 2019, peserta telah disediakan kain, canting, malam dan kompor.Yang menjadi poin penilaian diantaranya teknik membatik, kreativitas, keunikan dan kerapian. Peserta juga dapat berkreasi terhadap desain batik yang akan dibuatnya, namun tetap mencantumkan logo dari Fakultas Teknik Udinus. Selain lomba batik, BEM FT Udinus juga mengadakan lomba gamelan yang telah diadakan pada 22 Januari 2019 yang lalu.

 

Sementara itu, Agus Triyono, S.Sos, Msi menegaskan bahwa ajang perlombaan disesuaikan dengan program studi maka akan ada manfaat lebih yang didapat peserta. Selain itu Udinus juga bisa memperkenalkan berbagai prodi yang ada. Menurutnya kegiatan membatik menajdi lomba yang bagus untuk melestarikan budaya Jawa. "Jadi passion mereka bisa dikembangkan lebih jauh. Tujuan kami adalah memberikan ruang bagi anak SMA untuk berkreasi dan Udinus untuk mencari bibit baru yang unggul dan berprestasi. Mereka juga bisa melestarikan budaya Jawa," tutupnya. (*Humas Udinus/lex/AT/ Foto : Alex Devanda)