Perkembangan industri 4.0 menjadi acuan setiap kota untuk meningkatkan perekonomiannya. Hal ini selalu dikembangkan di kota Semarang untuk terus membangun dan mengembangkan kampung tematik sebagai daerah wisata yang patut dikunjungi. Universitas Dian Nuwantoro (Udinus) kembali ikut andil dalam pengembangan Kota Semarang dengan mengadakan acara Dialog Interaktif Program Kampung Tematik, Iso Kas, pada Selasa (16/7/2019).

 

Acara yang berlangsung di gedung H lantai 7 kampus Udinus ini dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan tamu undangan dari perwakilan masing-masing kecamatan. Dihadirkan empat narasumber yang mewakili bidangnya masing-masing diantaranya Devi Purnamasari, M.I.Kom dosen Ilmu Komunikasi Udinus, Slamet Budiutomo, M.Kom, SH., S.Hum Kabid Perencanaan Pemerintahan Sosial dan Budaya BAPPPEDA Semarang, Suryo Hadisaputro Ketua RW Kampung KB, serta Gabriella Vania Via Eustasia Pemenang Juara 1 Denok Kota Semarang.

 

Dalam acara tersebut narasumber membahas pengembangan kampung tematik di Semarang sebagai topik utama. Pada perkembangan industri 4.0 pengembangan kampung tematik menjadi salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian kota Semarang, hal ini tentunya harus melibatkan seluruh kalangan masyarakat terutama generasi muda.

 

Slamet Budiutomo, M.Kom mengungkapkan bahwa saat ini generasi muda menjadi faktor penting untuk mengenalkan kampung tematik kepada seluruh lapisan masyarakat bukan hanya kota Semarang namun seluruh Indonesia. “Sudah menjadi tugas kita semua, terutama generasi muda,  untuk menjadikan kota Semarang lebih maju. Mereka dapat dengan mudah memanfaatkan media sosial untuk memposting foto atau video dari kampung tematik, lewat sana kampung tematik bisa terkenal dan mungkin saja banyak yang akan mengunjungi,” ungkap Slamet

 

Slamet juga menambahkan bahwa pemerintah telah mengupayakan pengembangan kampung tematik agar lebih luas, dengan menggandeng beberapa pihak. “saat ini upaya pemerintah yaitu dengan terjun langsung dengan masyarakat untuk ikut andill dalam mengembangkan kampung tematik, menggandeng universitas serta komunitas-komunitas yang ada di Semarang. Karena dengan masyarat kami bisa lebih meluaskan kampung tematik ini.” Lanjut Slamet.

Acara yang mengundang seluruh kalangan masyarakat seperti ketua RT dan RW, ibu PKK, dan Karang Taruna membuktikan bahwa apresiasi dari masyarakat mengenai kampung tematik sangat besar, sehingga mampu memicu Udinus untuk ikut serta dalam pengembangan kampung tematik di Semarang.

 

Ketua pelaksana acara, Aulia Mutmainnah berharap setelah digelarnya diskusi ini, Udinus dapat bekerjasama dengan pemerintah untuk ikut membangun kota Semarang. “Saya harap acara ini mampu membuka jalan kita untuk terus ikut serta dalam peningkatan perekonomian kota Semarang, dan mahasiswa Udinus bisa terjun langsung ke lapangan untuk membuka peluang yang lebih besar,” ujar Aulia.

 

Kahumas Udinus, Agus Triyono, MSi berharap acara tersebut mampu mendorong semangat mahasiswa untuk terus membantu perekonomian Indonesia khususnya Kota Semarang. “Inllah langkah nyata mahasiswa Udinus untuk ikut andil dalam proses pembangunan Indonesia, khususnya kota Semarang,” tutur Agus. (*Humas Udinus/via/AT. Foto : Nuvia KHN)