Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang berikan edukasi mengenai jenis-jenis sampah dan tempat membuang yang benar melalui media permainan kepada siswa Kelompok Bermain. Setiap siswa langsung mempraktekan bermain game dalam pembuang sampah sesuai jenisnya.

 

Tim pengabdian masyarakat  diisi oleh 3 orang yakni, Dr. Ir Dian Retno Sawitri, MT sebagai ketua tim pengabdian masyarakat, Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom dan Dwi Nurul Izzati, S.T, M.T  sebagai anggota dari tim pengabdian masyarakat. Selain itu, tim pengabdian masyarakat tersebut juga dibantu oleh tim lapangan yaitu Dony Satriyo Nugroho, M.Sc, Dewa Kusuma Wijaya, S.T, M.Sc, Helmy Rahardian, S.Si, M.Eng dan Nur Islahudin, MT.

 

Kegiatan yang diadakan di pelataran Masjid Baitul Salam di Perumahan Mangkang Indah, Kota Semarang, memiliki judul ‘Penanaman Perilaku Cinta Lingkungan Anak Usia Dini Sebagai Pondasi Indonesia Bersih dan Sehat’  diikuti sekitar 30 siswa yang terbagi  dua Kelompok Bermain (KB). Dua KB tersebut yakni KB Tunas Bangsa Wonosari dan KB Jatiasih Wonosari.

 

Dalam paparannya, Ketua Pengabdian Masyarakat penanaman perilaku cinta lingkungan anak usia dini, Dr. Ir Dian Retno Sawitri, MT mengatakan bahwa program tersebut diinisiasi dari keprihatinan terhadap banyaknya sampah yang mencemari lingkungan di Indonesia.  Sekaligus sebagai langkah menanamkan kepedulian lingkungan dan membuang sampah yang benar kepada anak usia dini.  “Kegiatan ini terdapat beberapa agenda dua diantaranya yakni game edukasi ular tangga yang bersifat interaktif, dan aplikasi game edukasi yang dapat dijalankan melalui laptop. Dalam kegiatan ini kami tidak hanya teoritis semata, namun juga interaktif dan juga melibatkan orangtua untuk menanamkan cinta terhadap lingkungan,” ujarnya.  

 

Kegiatan pengabdian masyarakat Penanaman Perilaku Cinta Lingkungan Anak Usia Dini, para siswa diberikan pemahaman melalui permainan ular tangga yang menarik dan games edukasi. Games tersebut diberikan langsung kepada setiap pengajar hingga orangtua siswa agar siswa dapat mencoba dan memahami tujuan dari aplikasi games tersebut.

Dalam prakteknya,  aplikasi games bernama ‘Bersih Sehat’, siswa diarahkan untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Jika sampah organik maka akan dibuang ke tong sampah yang berwarna hijau dan sampah non organik akan dibuang ke tong sampah yang berwarna kuning. Namun jika siswa membuang sampah di tempat yang salah, akan terjadi peringatan agar membuang sampah sesuai tempatnya. 

Sementara itu, Tutor dari KB Jatiasih, Sri Lestari, ia berharap kegiatan Penanaman Perilaku Cinta Lingkungan Anak Usia Dini dapat dilakukan terus menerus dan berkelanjutan. Menurutnya kegiatan tersebut sangat tepat karena bersifat interaktif tidak hanya teoritis saja. “Melalui kegiatan interaktif anak dapat langsung menangkap pesan yang disampaikan oleh dosen-dosen Udinus. Penanaman cinta lingkungan saat usia dini menjadi penting untuk membentuk karakter anak cinta lingkungan sekitar sekaligus meningkatkan keberanian siswa,” tuturnya. (*Humas Udinus/Alex. Foto : Alex Devanda)