Demi mencetak atlet eSport, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menjadi universitas pertama di Jawa Tengah yang memiliki program eSport untuk seluruh mahasiswanya. Program eSport Udinus merupakan kerja sama dengan Indonesia Esport Association (IeSPA) provinsi Jawa Tengah yang dimulai pada tahun ajaran 2018-2019.

 

Banyak sekali perlombaan  eSport yang diselenggarakan dan didukung oleh Udinus. Salah satunya yaitu, Open Turnament 2019 yang diselenggarakan oleh WolfGank. Lomba tersebut diikuti 115 tim dan berlokasi di Aula gedung E lantai 3 Udinus pada Sabtu (05/09/2019) kemarin. Setiap tim diisi oleh empat pemain yang memperebutkan posisi pertama, atau bisa disebut “winner winner chicken dinner”.

 

Salah satu tim dari Udinus juga ikut berpartisipasi merupakan mahasiswa aktif Udinus. Tim “Udinus Gaming” berhasil menang di posisi satu pada babak penyisihan dan di babak final. Namun di akhir pertandingan, tim Udinus harus puas dengan posisi ke-6 dikarenakan perbedaan poin. “Kami bangga bisa bertemu dengan beberapa tim profesional hingga tingkat nasional yang sudah sering mengikuti turnamen besar. Kami sudah berjuang keras dengan latihan tiap hari, meski harus puas di posisi ke-6 karena selisih poin. Di turnamen Wolfgank Open 2019 ini kami mendapat banyak sekali pengalaman yang bisa dibenahi untuk turnamen selanjutnya yaitu PMCC yang dilaksanakan pada 20 Oktober 2019 di Udinus,” ungkap Alfian Nur Setyawan mahasiswa Udinus jurusan DKV dari tim Udinus Gaming.

 

Dunia eSport merupakan cabang olahraga yang sangat diminati oleh remaja zaman sekarang. Di Udinus terdapat cabang utama yaitu Defense of The Ancient 2 (DOTA 2) dan Counter Strike: Global Offensive (CS:GO). Selain cabang utama tersebut, Udinus juga mendukung beberapa cabang sekunder, yaitu Mobile Legend (ML), Point Blank (PB), Arena of Valor (AoV) dan League of Legend (LoL).

Sementara itu, Rama Aria Megantara, M.Kom, selaku dosen Teknik Informatika yang mendukung kegiatan eSport beranggapan, “eSport di Udinus antusiasnya sangat besar  terusama di bidang mobile game.”

 

Program eSport Udinus masih memiliki daya tampung yang terbatas, oleh karena itu bagi seluruh mahasiswa Udinus yang ingin menggeluti dunia eSport dapat segara mendaftarkan diri. Beberapa fasilitas yang didapat yaitu lab eSports untuk proses pembelajaran dan basecamp untuk latihan rutin. Kegiatan yang dilakukan antara lain, pembelajaran di lab satu kali seminggu rutin, latihan setelah selesai perkuliahan di basecamp dan juga rutin mengikuti turnamen.

Para pemain esport juga merupakan aset Udinus yang bisa mengharumkan nama universitas. Mereka perlu di diperhatikan dan diberi fasilitas terbaik, namun tetap tidak lupa dengan kewajibannya sebagai mahasiswa untuk tetap kuliah. “Udinus harus memberi fasilitas terbaik soalnya para pemain yang berpotensi juga jadi aset Udinus. Yang terpenting bagi pemain yang berpotensi jangan karena keasikan main game jadi lupa kuliah, harapan saya bisa seimbang antara kuliah dan bermain game,” tutup Rama. (*Humas Udinus/Haris. Foto: Haris Rizky)