Inilah tahun ketiga Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) gelar Bebras Computational Thinking Challenge 2019. Kompetisi ini diadakan untuk mengubah pola pikir masyarakat bahwa belajar menggunakan metode berpikir komputasional itu ‘menyenangkan’.

 

Diadakan di Gedung G Udinus, acara ini disambut antusiasme para siswa yang jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun. Terhitung dari adanya 117 siswa yang tergabung dan saling berkompetisi pada Senin (11/11/2019). Ratusan siswa dari provinsi Jawa Tengah ini terbagi menjadi tiga kelompok yang dibedakan menjadi kelompok Siaga, Penggalang dan Penegak, dari jenjang SD, SMP hingga SMA.

 

Dalam kontribusinya, Udinus melakukan pendampingan pada guru sekaligus melaksanakan pengabdian masyarakat dalam mendalami Bebras. Karena pada dasarnya, kompetisi ini dilakukan untuk mendukung pendidikan di era 4.0 yang  mengajarkan siswa untuk berpikir cepat, efisien dan terstruktur. Dr Drs Abdul Syukur, MM, selaku Dekan FIK Udinus menjelaskan bahwa computational thingking ini dapat menjadi langkah efektif agar para siswa terlatih untuk menyelesaikan pemasalahan secara kreatif dengan solusi yang tercepat. “Cara berpikir terstruktur yang ditanamkan sejak dini akan menjadi kunci utama dalam kesuksesan,” jelas Abdul saat membuka acara.

 

Menurut Ayu Pertiwi, S.Kom, MT, selaku koordinator Bebras Challenge 2019, kompetisi ini melihat pada ketepatan waktu dan skor tertinggi yang diraih oleh peserta. “Siswa diharuskan untuk menganalisis suatu peristiwa sederhana dari simulasi gambar dan peristiwa, yang diakses di website bebras.or.id,” jelas Ayu.

 

Secara daring, kompetisi ini juga diselenggarakan serentak pada pekan Bebras di seluruh dunia pada bulan November. Terkait info pengumuman pemenang pun, peserta dapat mengakses website Bebras pada hari berikutnya. (*Humas Udinus/Fenny. Foto : Dok. Humas)