“Teman-teman mahasiswa supaya tidak stres saat kuliah pikirkan saja tujuan kalian kuliah. Mengejar gelar atau karir di masa depan, pikirkan dan lakukan hal yang positif. Dengan begitu bisa membantu menurunkan tingkat stres kalian. Sesekali juga jalan-jalan sama teman ke cafe atau ke mall, jangan simpan masalah sendiri,” ungkap mantan penyanyi cilik, Tasya Kamila saat menjadi pembicara di acara Seminar Nasional Kesehatan 2019 Sabtu (7/12/2019) lalu.

 

Seminar Nasional yang bertemakan ‘Keep Calm, Stay Health, To Manage Your Stress’  ini diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan (Fkes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus).  Acara yang berlangsung di Aula Gedung E lantai 3 ini mengundang narasumber yang ahli dalam bidang kesehatan yaitu dr. Alifiati Fitrikasari Sp.K(K) spesialis Konsultan Kejiwaan, Dr. dr. Zaenal Sugiyanto Dosen Fkes Udinus, dan Tasya Kamila, tokoh muda inspiratif.

 

Pada kesempatan itu, Tasya Kamila memberikan saran bagi peserta yang hadir dalam acara bagaimana menghindari stres. Tak hanya itu saja, ia bercerita juga mengenai pengalaman dirinya menanggulangi stres berlebih dalam kehidupan sehari-hari. “Banyak hal-hal yang mudah buat seseorang stres, tapi aku bersyukur karena bisa mengatasi hal itu. Biasanya aku cerita sama temen-temen, berbagi masalah kalo udah berat banget. Setelah itu untuk menghindari stres, aku jadi lebih produktif dengan melakukan kegiatan yang positif,” tuturnya saat menceritakan pengalamannya mengenai menanggulangi stres berlebih.

 

Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan Semnas Kesehatan, Muhammad Abdul Maula  menjelaskan bahwa  tujuan kegiatan tersebut untuk memperingati hari kesehatan nasional ke-55 dan kerja rutin BEM Fkes. Ia pun berharap agar kegiatan semnas tersebut memberikan manfaat kepada seluruh peserta agar mampu menekan stres dan mengandalikan emosi.

 

“Tasya Kamila  kami undang karena kami ingin menggali bagaimana cara tasya untuk menekan stress selama dia kuliah dan berkarir menjadi artis. Serta bagaimana dia bisa tetap melakukan kegiatan sosial lainnya. Hal ini bisa memotivasi mahasiswa agar tetap bisa mengontrol tingkat stressnya saat menghadapi masa sulit,” jelasnya.

 

Dari kacamata Konsultan Kejiwaan yang menjadi narasumber dalam acara tersebut, dr. Alifiati Fitrikasari Sp.K(K)  menuturkan bahwa banyak orang yang mengalami stres tidak mengerti harus kemana, itulah yang membawanya mengalami depresi bahkan bipolar. Menurutnya, mahasiswa merupakan generasi dimana tingkat stres mudah meningkat.  “Di usia remaja menuju dewasa seperti mahasiswa ini adalah waktu dimana mereka mulai memikirkan banyak hal. Kita harus mengerti diri kita sendiri, jadi jika ada masalah kita bisa mengetahui apa yang harus kita lakukan. Kebanyakan orang mengerti jika dirinya ini stres, tapi mereka tidak mengerti harus bagaimana. Inilah tugas dosen dan dosen wali harusnya bisa memperhatikan mahasiswanya seperti apa sehingga bisa dijauhkan dari depresi atau bipolar,” tuturnya

 

Kegiatan ini dihadiri oleh 400 peserta mahasiswa dan umum. Mereka terlihat antusias saat mendenagrkan paparan dari narasumber-anarasumber yang hadir pada seminar nasional yang membahas mengenai managemen stress di kalangan remaja. (*Humas Udinus/Nuvia. Foto: Nuvia KHN)