Kasus PT. Asuransi Jiwasraya (persero) yang menghebohkan masyarakat Indonesia terkait gagal bayarnya perusahaan kepada sejumlah nasabahnya meresahkan berbagai pihak. Terkait kasus tersebut Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Dian Nuswantoro  (Udinus) Semarang menanggapi dengan serius terkait masalah gagal bayar perusahaan tersebut.

 

Guru besar FEB Udinus, Prof. Amron SE, MM menanggapi serius terhadap kasus tersebut. Menurutnya masalah PT. Asuransi Jiwasraya (persero) menjadi permasalahannya yang rumit. Penyelesaian masalah tersebut sebaiknya dikembalikan kepada aturan yang ada. Namun,  perlu adanya peran lebih dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam membina masalah yang dialami perusahaan milik negara ini. Ia juga meminta agar pemerintah tegas dalam mengambil keputusan mengenai kasus ini. “Dibina dulu dilakukan supervisi dahulu oleh OJK, kemudian jika terdapat unsur pidana dapat digiring kearah sana. Pemerintah juga harus bersikap berani dalam menengakkan aturan, aturan-aturannya sudah jelas,” jelasnya saat diwawancara.

 

Ia juga menjelaskan bahwa kasus yang dialami oleh PT. Asuransi Jiwasraya (persero) menjadi pelajaran berharga bagi pelaku asuransi di Indonesia. Ia berharap  melalui kasus ini para pelaku asuransi dapat memperbaiki kualitasnya dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. “Terhadap kasus ini saya berharap masyarakat jangan tidak percaya lagi terhadap dunia asuransi.  Asuransi sebenarnya sangat baik dalam melakukan investasi   maupun menyimpanan,” harapnya.  

 

Paparan mengenai PT.jiwasraya (persero) dikemukakan dalam diseminasi yang diadakan oleh FEB Udinus. Seminar diseminasi bertemakan ‘Mengungkap kasus PT.  Jiwasraya (persero) dan permasalahan asuransi pada umumnya’, diikuti puluhan peserta dari kalangan dosen. Dalam kegiatan diseminasi tersebut, diisi oleh dua pembicara yakni Vinko Satrio Pekerti SE, MBA dan Prof. Amron, SE, MM. Diseminasi menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh FEB Udinus. Salah satu tujuannya yaitu meningkatkan kelulusan mahasiswa program doktor bagi pada dosen.

 

Sementara itu, Dr Imang Dapit Pamungkas, MSi, Akt, CA, CIBA, selaku koordinator penelitian dan pengabdian FEB Udinus, berharap supaya seminar tersebut dapat dilakukan secara rutin tiap bulannya. Pengembangan tidak hanya dilakukan untuk diseminasi disertasi doktor saja. “Pengembangan diseminasi terhadap pengabdian kepada masyarakat juga perlu dilakukan, karena pengabdian merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan oleh para dosen,” tukasnya. (*Humas Udinus/Alex. Foto : Alex Devanda)