Mempunyai kemampuan seni menjadi nilai lebih bagi para mahasiswa jurusan Manajemen Perhotelan (Manahot) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Untuk mengasah kemampuan tersebut, biro Manahot bersama dengan koordinator @QLAB rutin melakukan pelatihan di luar jam kuliah, seperti Fruit Carving yang berlangsung pada Jumat (6/3/2020) lalu.

 

Pelatihan yang berlokasi di Laboratorium Manajemen Perhotelan gedung G lantai 4 Udinus tersebut diikuti oleh 20 peserta. Lab manahot, yang memiliki nama lain ‘@QLAB’, rutin memberikan pelatihan yang dikoordinasi langsung oleh biro Manahot yang dibantu dengan dosen. Pelatihan fruit carving kali ini masih mendasar dan mendatangkan chef yang sudah ahli yaitu Chef Theresia Ana Yudha Dana, yang merupakan Chef PO Hotel Semarang. Masing-masing peserta mendapatkan buah semangka yang akan ukir dengan bentuk bunga sebagai dasarnya.

 

Cindy Citya Dima SE, M.MPar selaku koordinator @QLAB sekaligus dosen manahot memfasilitasi kegiatan di QLAB untuk mahasiswa. Yang diwujudkan dengan mendatangkan praktisi yang sudah ahli dari beberapa hotel yang sudah bekerja sama dengan Manahot Udinus. “Terdapat beberapa klub yang rutin mengadakan kegiatan tiap minggunya, dari mulai english conversation club, japanese conversation club, hingga housekeeping club. Kemudian yang paling banyak diminati untuk saat ini ada cooking club dan juga barista club,” ujarnya.

 

Jurusan Manahot Udinus saat ini sudah terakreditasi B dan menjalin kerja sama dengan hotel bintang empat maupun lima, di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan adanya klub Manahot yang rutin melakukan pelatihan, bakat mahasiswa Udinus dapat tersalurkan secara nyata. “Dengan mendatangkan praktisi, mahasiswa melihat langsung figur yang dapat dicontoh. Program studi manahot ini sangat luas cabangnya dan banyak hal-hal menarik yang bisa dipelajari,” tambah Cindy.

 

Sementara itu, Chef Theresia Ana Yudha Dana menuturkan bahwa pelatihan kali ini masih mempelajari dasarnya saja. Mahasiswa diajarkan luwes dulu untuk menggunakan pisau. “Mahasiswa yang memiliki bakat seni, pasti mudah untuk mengikuti. Selanjutnya dapat diasah melalui pelatihan ini, agar mereka punya nilai plus saat terjun ke dunia kerja. Sekaligus mendapat penghasilan tambahan jika ada pesanan fruit carving,” ungkap Chef Ana

 

Fruit carving merupakan seni mengukir menggunakan media buah, yang biasa disajikan pada pernikahan atau acara lainnya. Selain menggunakan semangka, buah lain juga bisa digunakan sebagai media pahat. Antara lain, apel, stroberi ataupun pepaya. Pemilihan buah semangka kali ini dilakukan karena variasi warnanya yang cantik ketika diukir. (*Humas Udinus/Haris. Foto : Haris Rizky)