Elektronik Gamelan Kampus Universitas Dian Nuswantoro Semarang (E-Gamelanku) tunda penampilannya April mendatang di Negeri Sakura, Jepang. Hal itu dikarenakan pemerintah Jepang melakukan membatasi Warga Negara Asing (WNA) yang masuk kenegaranya.

 

Pembatasan yang berujung penundaan dikarenakan merebaknya virus Covid-19 yang meresahkan berbagai dunia termasuk Indonesia. Pembatasan WNA masuk disuatu negara menjadi langkah yang ampuh untuk mencegah merebaknya virus tersebut. Penundaan penampilan E-Gamelanku tersebut sampai batas waktu yang tak ditentukan.

 

Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom menjelaskan ia menerima penundaan langsung dari pemerintah Jepang. “Rencana awalnya E-gamelanku akan memberangkatkan sekitar 40 orang. Udinus mendukung penuh penundaan ini dan mentaati aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang,” jelas Edi Noersasongko.

 

Menurutnya Udinus juga melakukan beberapa langkah antisipasi masuknya virus Corona. Satu diantaranya yakni melarang sementara waktu,  mahasiswa maupun dosen untuk berpergian ke laur negeri. “Kami juga sediakan hand sanitizer di beberapa titik di lingkup Udinus. Seluruh civitas akademika Udinus bisa menggunakannya,” tutur Edi saat diwawancara mengenai penundaan penampilan E-Gamelanku pada April mendatang di Jepang.

   

E-gamelanku merupakan salah satu aplikasi gamelan elektronik yang dapat dimainkan di gawai elektronik. Tim E-gamelanku juga pernah menjadi delegasi seni untuk Indonesia dengan tampil di United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Paris Perancis pada tahun 2018 lalu. (Humas Udinus/Alex. Foto : Alex Devanda)