Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Prof. Dr. Edi Noersasongko, M.Kom ingatkan generasi mudah untuk  memulai berwirausaha dan harus memiliki strategi. Hal itu ia ucapkan dalam web seminar (Webinar) Kewirausahaan merdeka belajar.

 

Prof. Dr. Edi Noersasongko, M.Kom menjelaskan strategi dalam berbisnis adalah dengan mencari kemenangan dan produk yang dihasilkan harus berani tampil beda. Menurutnya strategi tersebut diterapkan pada usaha-usaha yang digeluti selama ini.

“Dalam bisnis itu seperti perang, harus mencari kemenangan. Kemenangan bisa didapatkan jika berfikir kreatif dan tentunya jeli melihat peluang yang ada. Jika berwirausaha dengan produk yang sama di pasaran dan tak ada perbedaannya, akan begitu saja untuk penjualannya bahkan  lama-lama produk akan mati dan perusahaan gulung tikar,” jelasnya.

Ia mencontohkan dalam usahanya membangun Udinus ia terus mengembangkan dengan menggunakan strategi tersebut. Dimana seperti Udinus meningkatkan mutu pelajarannya hingga meraih akreditasi A, hal itu menjadi pembeda dari kampus lainnya. “Tidak semua kampus memiliki akreditasi A hanya beberapa di Indonesia. Ini menjadi nilai tersendiri, namun untuk mencapai itu harus ada usaha lebih satu diantaranya meningkatkan mutu pendidikan di Udinus,” ungkap Edi.

 

Sementara itu, Kepala UPT Kewirausahaan Udinus, Imam Nuryanto SE.MM menegaskan dukungan Udinus terhadap terciptanya wirausahawan muda di Indonesia sangatlah besar. Iklim kewirausahaan di Udinus pun telah terbentuk dan memiliki berbagai program pendukung melalui UPT yang ia pimpin.

“Kami memiliki program incubator bisnis, program ini agar para wirausahawan muda di Udinus tetap sustainable. Mereka juga akan mendapatkan pendampingan tepat dari para dosen,” terangnya.

 

Webinar kewirausahaan merdeka belajar dihadiri oleh narasumber–narasumber yang ahli dalam bidangnya. Permbicara tersebut yakni Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Prof. Dr. Edi Noersasongko, M.Kom, Reviewer Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI), Belmawa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Dr. Wachyu Hari Haji. 2 narasumber lainnya, Kepala UPT Kewirausahaan Udinus, Imam Nuryanto SE.MM dan Indonesian Students Entrepreneur Network asal Udinus dan juga Owner Drafuski, Serli Anjelita. Kegiatan tersebut diselenggarakan melalui virtual menggunakan aplikasi zoom. Dapat disaksikan juga melalui TVKU dan streaming youtube.

 

Reviewer Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI), Belmawa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Dr. Wachyu Hari Haji memaparkan mengenai program kewirausahaan kampus merdeka yang akan dijalankan dalam waktu dekat.

Ia mengungkapkan melalui program tersebut, kampus-kampus di Indonesia akan disamakan dalam pandangannya melakukan pendampingan kepada para wirausahawan yang berasal dari mahasiswa. Ia juga menjabarkan secara rinci mengenai peraturan-peraturan terbaru KBMI 2020. Menurutnya pada KBMI 2020 memiliki beberapa perubahan peraturan dibandingkan tahun sebelumnya, satu perbedaannya yakni mahasiswa yang mengikuti kompetisi tersebut harus sudah menjalankan usahanya minimal 6 bulan. “KBMI ini memiliki prinsip yang akan ditanamkan kepada mahasiswa beberapa diantaranya berfikir besar, memulai dari awal dari hal kecil dan tentunya berfikir cepat berkembang,” jelas Wachyu saat memberikan paparannya mengenai KBMI 2020. (*Humas Udinus/Alex. Foto : Alex Devanda)