LIMA MAHASISWA UDINUS BERHASIL LOLOS DAN DIDANAI DALAM AJANG KOMPETISI INOVASI BISNIS MAHASISWA TAHUN 2020

[Sassy_Social_Share]

LIMA MAHASISWA UDINUS BERHASIL LOLOS DAN DIDANAI DALAM AJANG KOMPETISI INOVASI BISNIS MAHASISWA TAHUN 2020

[Sassy_Social_Share]

Lima mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang berhasil lolos di ajang Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM) tahun 2020. Setelah berhasil lolos, usaha mereka juga didanai langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia.

 

Mahasiswa tersebut sebelumnya telah memiliki usaha yang telah berjalan sekitar 6 bulan. Hal itu menjadi satu diantara syarat yang diberikan oleh penyelenggara kepada peserta. Mereka yang berhasil lolos sekaligus didanai yakni Lidya Novitasari dengan bisnisnya Ice Cream Empon-Empon (Mocipon), Muhammad Yusuf Ardhian dengan usahanya Bukakata.id, Muhammad Irhas Albais dengan usahanya POPK atau Smart Mirror. Lalu dua lainnya, Shinta Octaviasuni dengan bisnisnya Cornnut dan Mia Safitri dengan bisnisnya My Busono.

 

KIBM diselenggarakan mulai pertengahan tahun dan masih berlangsung hingga saat ini. Selama kurang lebih kurun tersebut, terdapat berbagai rangkaian kegiatan mulai dari pendaftaran, pengumuman lolos  hingga KIBM Award. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan KIBM merupakan mahasiswa dibawah naungan Udinus Entrepreneurship Center (UEC). UEC sendiri merupakan unit pelaksana teknis kewirausahaan dan sebagai unit untuk menciptakan dan melahirkan wirausahawan muda di Udinus.

 

Kepala Udinus Entrepreneurship Center (UEC), Imam Nuryanto SE,MM menjelaskan kompetisi KIBM merupakan program kewirausahaan baru dari pusat prestasi nasional kemdikbud Tahun 2020. Menurutnya, kegiatan tersebut selaras dengan Udinus sebagai perguruan tinggi dibidang pendidikan dan kewirausahaan.  Pada kegiatan KIBM Udinus meloloskan 5 judul dan berencana untuk berpartisipasi aktif dalam ajang KIBM selanjutnya.

“Jumlah tersebut merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. Selain mendapatkan pendanaan dan pendampingan bisnis, tujuan KIBM sendiri untuk meningkatkan inovasi produk atau jasa dan adanya pengakuan HKI dari kementerian Hukum dan HAM RI bagi yang memiliki potensi,” jelas Kepala UEC.

 

Ia juga menargetkan pada ajang selanjutnya dapat meningkatkan capaian prestasi mahasiswa  yang berwirausaha dengan berpartisipasi dalam ajang kewirausahaan tingkat nasional.

Disamping target prestasi, Ia menekankan pada pendampingan inkubasi, konsultasi bisnis dan legalitas usaha para mahasiswa yang berwirausaha. Hal itu agar usaha mahasiswa yang telah mendapatkan dana stimulan usaha dapat sustainable atau berkelanjutan.

 

Tambahnya, dalam masa pandemi. Sosialisasi kompetisi, workshop dan konsultasi mahasiswa sebelum mengikuti ajang kompetisi bisnis kewirausahaan tidak mengalami kendala. 

“Meskipun melalui sistem daring, karena mahasiswa Udinus selain dibekali kompetensi dibidang kewirausahaan juga literasi teknologi yang memadai,” tambahnya.

 

Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr.Kusni Ingsih ,MM  merasa bangga terhadap capaian prestasi mahasiswa Udinus pada ajang KIBM Tahun 2020. Kusni berharap agar  usaha para mahasiswa Udinus tetap sustainable untuk kedepannya.

“Kami akan terus cetak wirausahawan-wirausahawan muda yang berbakat,” tutupnya. (Humas/Alex. Foto: dok. UEC)