Sampah merupakan persoalan klasik yang dari dulu hingga kini menjadi masalah bersama di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Melihat hal ini, Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) bersama Proklim Purwokeling BPI mengajak seluruh masyarakat mengikuti pelatihan pembuatan ecobrick secara online. Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu, (10/02/2021) lalu.

 

Kegiatan yang bertemakan 'Pelatihan Pembuatan Ecobrick untuk Masyarakat Sadar Lingkungan' ini didukung oleh Pemerintah Kota Semarang. Kegiatan sebagai langkah pengurangan sampah plastik, dilaksanakan di kantor Kelurahan BPI dan diikuti oleh 60 lebih peserta. Peserta-peserta tersebut  berasal dari berbagai kota di Indonesia, dua diantaranya  Aceh dan Banjarmasin.

 

Siswo Purnomo A.Md, Ka Sub Bag Pemberitaan, Bagian Humas dan Protokol Kota Semarang menyatakan volume sampah Kota Semarang meningkat yang sebelumnya 1200 ton/hari menjadi 1300ton/hari. Oleh karena itu, menurutnya kegiatan pelatihan yang diadakan oleh Udinus sejalan dengan Program Kota Semarang yakni kampanye Semarang Wegah Nyampah. "Pelatihan yang diadakan Udinus sangat bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat kota Semarang, melainkan seluruh Indonesia. Hal ini menjadi alternatif untuk mengelola sampah plastik dengan membuat ecobrick," ujar Siswo.

 

Ecobrick merupakan pemanfaatan sampah botol plastik yang diisi dengan limbah non-biological, seperti limbah dari kantong plastik. Selain itu dapat juga menggunakan limbah kertas yang kemudian dipotong menjadi kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam botol plastik.

 

Ecobrick dapat dimanfaat sebagai barang yang dapat digunakan dalam keperluan rumah tangga seperti, meja, kursi, hingga tembok. Selain memiliki nilai jual, ecobrick juga mampu mengurangi limbah plastik yang sulit diuraikan.  Tak hanya itu saja, ecobrick juga  mampu meminimalisir penggunaan kayu pada perlengkapan rumah tangga. Hal tersebut dikarenakan kesamaan dalam pemanfaatannya sebagai bahan furniture.

 

Ketua Tim Pengabdian Ilkom Udinus, Heni Indrayani  M.IKom mengatakan pelatihan online tersebut menjadi bagian dari komunikasi lingkungan, agar menjangkau lebih banyak masyarakat berpengetahuan dalam pengelolaan sampah plastik. "Pelatihan ini dimaksudkan untuk mengurangi dan memaksimalkan pendayagunaan sampah plastik menjadi hal yang dapat memberikan manfaat baru," jelas Heni.

 

Ia menambahkan bahwa dalam proses pembuatan ecobrick, barang yang digunakan harus dalam keadaan bersih dan kering agar tidak menimbulkan gas metan yang memicu potensi ledakan ecobrick. Ia juga berharap kegiatan dapat memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat Indonesia, khususnya Kota Semarang. "Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungkan," harap Heni. (*Humas Udinus/Nuvia KHN. Foto: Dok. Ilkom Udinus)