Melestarikan budaya dalam bidang tari tradisional merupakan tekad dari Yashinta Chindy Insyira, mahasiswi Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Tekad tersebut ia buktikan dengan mendapatkan juara pertama dalam ajang Putera Puteri Tari Provinsi Jawa Tengah 2021.

 

Juara pertama didapatkan oleh gadis yang akrab disapa Chindy ini setelah mengikuti beberapa seleksi. Perlombaan yang diselenggarakan secara daring tersebut dimulai dari tes tertulis, tes wawancara melalui zoom, serta penugasan yang diunggah pada media sosial peserta. “Pelaksanaan seleksi ini selama bulan Maret lalu, kemudian pada tanggal 25 Maret 2021 diumumkan 8 finalis yang akan mengirimkan video menari. Lalu pada pengumuman tanggal 5 April 2021 melalui instagram @puteraputeritarijateng saya diumumkan menempati juara pertama,” jelasnya.

 

Pada ajang tersebut, Chindy menampilkan Tari Lengger Lenggasor yang berasal dari Purbalingga, merupakan tari tradisional yang diciptakan oleh seniman Susiati, S. Sn. Sebagai pemenang ia pun menyandang gelar Puteri Tari Jawa Tengah 2021. Mendapatkan mahkota serta pelatihan meliputi catwalk, public speaking dan make-up. “Pelatihan tersebut nantinya jadi bekal saya untuk menuju event tingkat nasional dengan mewakili Provinsi Jawa Tengah, yang akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang di Nusa Tenggara Timur,” tuturnya.

 

Dalam tarian yang Chindy siapkan kurang dari 3 hari tersebut memiliki makna yang dikaitkan dengan adat timur. Berasal dari kata ‘lenggah’ yang artinya duduk dan ‘ngisor’ yang artinya bawah. Menjadi sebuah adat untuk menghormati mereka yang lebih tua dengan cara merendah.

 

Latar belakang pendidikan di bidang kesehatan tidak menyurutkan tekad gadis kelahiran Salatiga, 13 Januari 2002 ini. Selama ini upaya yang telah ia lakukan yaitu menjadi pelatih tari tunggal serta kelompok. Selain itu ia juga menekuni bidang make-up sebagai asisten penata rias. “Besar tekad saya untuk terus melestarikan budaya serta tari tradisional, karena seni merupakan sesuatu yang saya cintai dan tari tradisional adalah jiwanya,” tutur Chindy.

 

Saat ini Chindy juga telah mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mewakili kejuaraan di tingkat nasional. Ia berharap agar segalanya dilancarkan dan dapat menampilkan yang terbaik. “Sehingga bisa kembali ke Semarang dengan selamat dan dapat membanggakan Provinsi Jawa Tengah serta kampus tercinta, Udinus,” harapnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: dok. Pribadi)