“Pada tiap tarikan napas kutiupkan doa dari balik masker bisu dengan ayat-ayat penguat jiwa. sudahkah kita menemukan formula perlahan-lahan menggelar paseban suci mengagungkan-Nya,” Tutur Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko,M.Kom saat membacakan puisi dalam acara Puisi dan Doa bersama para tokoh nasional di Indonesia.

 

Dalam wawancaranya, Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko,M.Kom mengaku senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan budaya yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah. Dalam mempersiapkan membaca puisi yang berjudul ‘Azan mengudara Sempurna’, Prof. Edi telah mempersiapkan dengan sangat matang. Ia pun berharap  masyarakat agar patuh protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, dan tentunya  pandemi Covid-19 di Indonesia cepat selesai.

 

“Puisi ini memiliki pesan yang sangat bagus dan sangat menyentuh. Walaupun deg-degan, Alhamdulillah dalam proses membaca puisi lancar dan aman. Sebelumnya saya harus lebih dahulu berlatih membaca puisi di depan istri agar hasilnya memuaskan,” ungkap Rektor Udinus selepas membaca puisi. 

 

Puisi yang berdurasi sekitar 2 menit, dibacakan oleh Prof. Edi dengan perasaan mendalam dan penuh harap agar pandemi yang melanda dunia segera selesai. Puisi berjudul Adzan Mengudara Sempurna merupakan puisi karya Amir Machmud NS.  Selain Rektor Udinus, terdapat beberapa tokoh Jateng yang berpartisipasi dan turut membaca puisi di acara tersebut. Tiga diantaranya, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi SE,MM,  Ketua MUI Jawa Tengah, KH. Ahmad Darodji. Dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

 

Kegiatan budaya  yang melibatkan banyak tokoh, merupakan cara untuk menyongsong peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI. Kegiatan tersebut  itu digelar oleh PWI Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Dewan Kesenian Semarang (Dekase), dan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

 

Sementara itu, mahasiswa asal ProdiS-1 Ilkom Udinus yang turut menyaksikan melalui youtube,  Almira Felicia Anjar mengatakan bahwa kegiatan budaya itu sangat bagus.  Ungkap Almira, dirinya menyaksikan kegiatan budaya itu karena senang dengan salah satu karya sastra yakni puisi.

 

“Puisinya bagus-bagus dan penuh dengan pesan-pesan. Para tokoh yang ikut berpartisipasi juga membacakan penuh dengan penghayatan. Saya senang dengan kegiatan itu,” tutupnya.

 

Karena pandemic, tentu acara budaya itu tidak digelar secara tatap muka. Acara digelar secara daring dan luring terbatas. Disiarkan langsung oleh televisi swasta lokal TVKU (Televisi Kampus Udinus) Semarang. (Humas Udinus/Alex. Foto: Alex Devanda)