Tanggapi viralnya mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, guru besar Fakultas Ilmu Komputer Udinus Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan, MLS, Ph.D berikan pendapatnya terkait Non Fungible Token  (NFT). Dimana NFT nantinya mampu menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh institusi pendidikan. 
 
Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan, MLS, Ph.D yang kerap disapa Prof Ucok memberikan pemaparannya terkait peran dunia pendidikan untuk mengontrol teknologi seperti NFT. Menurutnya, dunia Pendidikan pun harus mengikuti kemajuan teknologi.
 
“Mungkin nanti NFT bisa menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan oleh institusi Pendidikan, sehingga tidak hanya menjadi pengikut tren namun dapat menjadi pencipta tren itu sendiri. Dunia pendidikan juga sebagai pengontrol teknologi di bagian proses pembelajaran” ungkapnya.
 
Menanggapi viralnya mahasiswa Udinus, Prof Ucok menjelaskan bahwa fenomena tersebut memanfaatkan metaverse. Hal tersebut memanfaatkan ide bisnis dan platform untuk membangun pasar. Menurutnya NFT berperan selayaknya mall, sedangkan situs OpenSea merupakan toko yang menjualnya dalam bentuk digital.
 
“Kejadian ini tidak hanya sekedar fenomena belaka, namun bisa menjadi trend setter. Namun saya menghimbau agar tidak menjual belikan foto yang melanggar hukum, seperti yang sedang ramai berupa KTP dan file rahasia lainnya,” jelasnya. 
 
Webinar yang dilakukan melalui platform zoom meeting menghadirkan pembicara ahli di bidangnya, di antaranya salah satu guru besar
Fakultas Ilmu Komputer Udinus Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan, MLS, Ph.D. Bersama dua narasumber lain dari dosen Prodi D4 Animasi Udinus Ristia Kadiasti, S.Sn, M.Sn, dan Dr. Khafiizh Hastuti, S.Kom, M.Kom.  Hadir pula Rektor Udinus,  Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko M.Kom, Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus, Dr. Guruh Fajar Shidik, S.Kom, M.Cs. Kegiatan yang bertajuk ‘Peluang NFT Dalam Bisnis Digital’ diikuti 150 peserta. 
 
Sementara itu dalam sambutannya, Dr. Guruh Fajar Shidik, S.Kom, M.Cs, menuturkan berdasarkan fenomena Ghozali menyadarkan pentingnya teknologi sebagai peluang bisnis yang perlu diperhitungkan. Untuk itu, diperlukan ilmu secara akademisi. “Teknologi ini seperti pisau bermata dua, di mana ada dua sisi yang harus diketahui dan tentunya memberikan edukasi kepada mahasiswa dan masyarakat agar tidak hanya mengikuti alur, namun juga memiliki pengetahuan agar tidak merugikan,” tuturnya.
 
Materi mengenai pentingnya pembentukan personal branding untuk dapat bersaing di pasar NFT disampaikan oleh Ristia kadiasti, S.Sn, M.Sn. Selain itu, terkait materi penggunaan teknik marketing  disampaikan oleh Dr. Khafiizh Hastuti, S.Kom, M.Kom. 
 
Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko M.Kom turut berbangga pada Ghozali yang sudah mempopulerkan NFT. Menurutnya, hal tersebut termasuk bentuk nyata untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya peran teknologi saat ini. “Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat ini pasti akan semakin banyak membuka peluang  kerja baru dan ilmu baru, khususnya mengenai dunia NFT,” ungkapnya. 
 
Dalam webinar itu, Mahasiswa Prodi D4 Animasi Udinus yang viral dengan sebutan ‘Ghozali Everyday’ juga turut hadir dalam acara tersebut. Kegiatan webinar yang juga disiarkan langsung di youtube TVKU berlangsung dengan meriah terlihat dari banyaknya interaksi yang antara narasumber dengan peserta. (Humas Udinus/Almira. Foto : Humas Udinus)