Dua dosen Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang implementasikan budidaya perikanan di lahan sempit dengan Sistem Recirculation Aquaculture System (RAS). Implementasi itu merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) untuk menjawab permasalahan di menjadi kawasan sempit milik warga di Kelurahan Pudakpayung.
 
Implementasi dalam bentuk edukasi, pelatihan, serta pendampingan tersebut diketuai oleh Dosen Teknik Elektro, Dr. Herwin Suprijono, S.T., M.T., bersama anggotanya Dosen Teknik Industri, Dewa Kusuma Wijaya, S.T., M.Sc. Pengabdian yang didasari karena banyaknya lahan kosong milik warga dengan potensi ekonomi tinggi tersebut dilakukan selama enam bulan sejak bulan September 2021 lalu. Adanya keterbatasan pengetahuan dan keterampilan di lingkungan urban juga menjadi permasalahan utama.
 
Ketua Tim dengan bidang kepakaran Sistem Kendali & EBT, Dr. Herwin Suprijono, S.T., M.T. menyampaikan lokasi dipilih karena adanya potensi ekonomi dan peluang usaha meski dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Peluang tersebut seperti adanya sumber daya berupa air bersih yang tidak dimanfaatkan dengan maksimal dan hanya terbatas pada konsumsi rumah tangga. 
 
“Solusi yang kami berikan yaitu mengelola lahan kosong areal sempit secara tepat guna melalui penerapan teknologi sistem budidaya perikanan dengan media drum plastik 200 liter RAS,”
 
Dalam pengabdian tersebut warga Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang diberikan edukasi dari mulai menyiapkan bahan untuk media budidaya. Selanjutnya, proses merakit dengan media filter biologi, perpipaan dan kelistrikan. Hingga menumbuhkan kultur bakteri probiotik sebagai media filter biologis dan memasukkan bibit ikan. Semua itu dipandu langsung oleh kedua dosen perguruan tinggi terakreditasi Unggul itu.
 
“Tidak sampai situ saja, pendampingan juga rutin kami lakukan untuk mengontrol kondisi ikan, kualitas air, media filter yang telah dipasang, serta pakan yang digunakan untuk budidaya,” imbuh Dr. Herwin.
 
Dewa Kusuma Wijaya, S.T., M.Sc. menambahkan budidaya ikan dipilih karena adanya beberapa kelebihan. Salah satunya tidak memerlukan lahan yang luas, menggunakan drum plastik yang menjadi limbah. Air yang digunakan juga cukup menghemat sehingga dapat menekan biaya operasionalnya.
 
“Tidak kalah penting, adanya fleksibilitas yang tinggi sehingga dapat dipindahkan kapan saja. Budidaya ikan ini juga dapat memberikan nilai investasi dalam jangka panjang karena mudah untuk dirawat,” ungkapnya. 
 
Saat ini total ada 2 Drum 200 liter dan 2 drum 150 liter yang dimanfaatkan oleh Warga Kelurahan Pudakpayung untuk membudidayakan ikan. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. FT)