Revolusi pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dan mampu menjangkau seluruh sendi kehidupan masyarakat. Revolusi tersebut juga didorong oleh pandemi yang mengubah wajah pendidikan di tanah air. Pendidikan Jarak Jauh atau yang dikenal dengan PJJ, dahulu asing di telinga masyarakat Indonesia. Tetapi kini, hal itu menjadi kebiasaan baru dan tentunya berpotensi mengantikan cara lama.

Sebagai Program Studi baru, PJJ memiliki berbagai keuntungan strategis yang akan didapatkan oleh mereka yang menempuh pendidikan tersebut. Perkuliahan secara jarak jauh akan memberikan waktu yang fleksibel kepada para mahasiswanya. Bahkan, penyampaian materi secara online yang diwadahi dalam Learning Management System, memudahkan mereka untuk dapat mengikuti pendidikan darimanapun, tanpa harus mengikuti perkuliahan secara luring di peguruan tinggi asal. Sebagai induk dari pendidikan Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan izin ke berbagai perguruan tinggi untuk membuka Program PJJ.

Indonesia yang kini memiliki lebih dari 4000an perguruan tinggi yang tersebar di berbagai wilayah, hanya terdapat 12 peguruan tinggi yang telah mendapatkan izin untuk membuka Program PJJ. Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) yang terakreditasi Unggul kini membuka Program PJJ Sarjana Informatika di Gorontalo, Palu, dan Lombok. Di Lombok sendiri, Udinus menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi Unggul.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Udinus, Dr. Abdul Syukur, M.M  mengatakan PJJ Sarjana Informatika Udinus menjadi langkah strategis dalam upayanya memberikan pendidikan yang merata di berbagai daerah di Indonesia. Program tersebut hanya bisa dibuka oleh perguruan tinggi yang telah Terakreditasi Perguruan Tinggi dengan status Unggul.

Dekan FIK Udinus mengungkapkan, satu diantara keuntungan mengikuti perkuliahan secara PJJ yakni nantinya lulusan akan menyandang ijazah dengan status Akreditasi Perguruan Tinggi tersebut.

“Walaupun berada jauh dari kampus utama, apabila lulus nanti mahasiswa tetap dapat menyandang ijazah dengan status Akreditasi Perguruan Tinggi Unggul. Lulusan dengan ijasah terakreditasi Unggul akan menjadi poin lebih saat mereka terjun ke dunia industri,” tegasnya.

Resminya pembukaan program studi baru di Udinus ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dengan nomor 88/E/O/2022, Februari 2022 lalu.

Salah satu upaya dalam mengenalkan PJJ Sarjana Informatika di Lombok adalah dengan mensosialisasikan di berbagai instansi pendidikan diantaranya pertemuan dengan Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Utara, Tengah, dan Timur. Selain itu juga berkoordinasi dengan Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Utara serta berdiskusi dengan Komunitas Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di kepulauan Lombok. Sosialisasi tersebut digelar pada 4-6 Juli 2022 dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Komputer Udinus, Dr. Abdul Syukur, M.M.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Utara Adenan, S.Pd, M.Pd menyambut baik adanya PJJ Sarjana Informatika Udinus. Menurutnya hal itu sangat mendukung peningkatan kualitas pendidikan di NTB khususnya yang ada di Kabupaten Lombok Utara.

“Kami  berharap hal tersebut mampu dimanfaatkan secara penuh oleh masyarakat di Lombok Utara dan sekitarnya. Kami mendukung penuh adanya PJJ Sarjana Informatika yang diselenggarakan oleh Udinus,” imbuhnya.

Terpisah ditemui selepas mengikuti sosialisasi tersebut, Guru di SMA 3 Selong, Muhamad Syaiful  PJJ Sarjana Informatika Udinus merupakan solusi yang sangat tepat untuk siswa-siswa saat ini yang karena berbagai alasan tidak dapat menjalani perkuliahan secara reguler. Selain itu, adanya PJJ Sarjana Informatika ini, merupakan kesempatan dan solusi yang tepat untuk meningkatkan kapasitas bagi staff di lingkungan sekolah.

“PJJ Sarjana Informatika di Udinus juga bermanfaat bagi kami para guru untuk mengupdate pengetahuan terkait dengan TIK mengingat mata pelajaran TIK saat ini sudah kembali diajarkan di sekolah-sekolah,” tuturnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Dok PJJ)