Guru Besar bidang linguistik, Prof. Dr. Drs. Jumanto, M.Pd., terpilih sebagai Presiden Indonesian Pragmatics Association (Inapra) periode 2022-2027. Rencana jangka pendek hingga jangka panjang sudah dipersiapkan dengan cukup matang oleh Guru Besar Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang itu.
 
Pelantikan Presiden Asosiasi Keilmuan Pragmatik Indonesia dilaksanakan saat ‘Rembug Nasional Daring Indonesian Pragmatics Discussion Forum’, pada Rabu 13 Juli 2022. Kegiatan yang disiarkan langsung oleh TVKU itu diikuti seluruh pengurus dan anggota Inapra. Tercatat saat ini anggota terdiri dari 270 dosen yang tersebar di lebih dari 200 perguruan tinggi dan swasta, 4 balai bahasa, pusat bahasa dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 
 
Prof. Jumanto menanggapi bahwa dilantiknya menjadi presiden perdana merupakan sebuah tanggung jawab yang cukup besar. Ungkapnya, memulai sesuatu yang baru bukanlah hal yang gampang. Namun dengan dipercayanya oleh semua anggota, Prof. Jumanto merasa yakin dan sudah berkolaborasi bersama untuk mempersiapkan berbagai rencana ke depannya baik dalam lingkup nasional maupun internasional.
 
“Untuk program dalam waktu dekat ini tentu semua struktur internal harus kami bentuk. Kami juga akan mengurus persyaratan legal formalnya, dewan pengurus, penasihat, perancangan logo, kartu anggota, dan peranti infrastruktur lainnya dari Inapra,” ucap Guru Besar yang dikukuhkan pada penghujung tahun 2021 itu.
 
Adapun program jangka panjang lain yang akan digalakkan seperti menyelenggarakan rapat kerja rutin setiap tahun, menjalankan kongres dua tahun sekali. Prof. Jumanto juga sangat berharap Inapra dapat berafiliasi dengan asosiasi lain di Indonesia dan juga di luar negeri. 
 
“Harapan jangka panjang lainnya yaitu Inapra dapat bergabung dengan asosiasi pragmatik internasional yang saat ini ada di Belgium,” tambahnya.
 
Penulis buku ‘Pragmatik: Dunia Linguistik Tak Selebar Daun Kelor’ itu menjelaskan, Inapra memiliki tujuan utama untuk membantu masyarakat luas dalam mengenali dan memahami pragmatik dalam interaksi atau komunikasi kehidupan sehari-hari. Khususnya untuk memahami perilaku verbal dan non-verbal dalam berkomunikasi baik di dunia nyata maupun dunia maya agar tercipta harmonisasi bersama di dalam masyarakat. 
 
Komunitas Pragmatik mulai terbentuk di akhir 2019 dan sejak awal 2020 seiring dengan adanya pandemi Covid-19, diskusi pragmatik secara daring telah kami selenggarakan rutin setiap bulan hingga sekarang.
 
“Hingga terbentuknya asosiasi Inapra ini, bersama-sama kami berusaha untuk berkolaborasi dan bersinergi memajukan kepakaran pragmatik. Kami mohon do’a dan juga berharap untuk terus bisa memberikan manfaat kepada masyarakat seiring dengan upaya pengembangan Inapra,” ujarnya. 
 
Menanggapi hal itu, Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., ikut bangga usai dipercayanya Udinus menjadi Presiden Inapra periode 2022-2027. Semoga amanah yang diberikan dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan mampu mencapai segala tujuan yang sudah dirintis dan dirancang bersama.
 
“Dengan dipercayanya Udinus, hal ini menjadi bukti nyata bahwa kami memiliki Guru Besar yang berkompeten. Udinus saat ini sudah memiliki 10 Guru Besar di berbagai bidang ilmu yang siap memajukan bidang pendidikan bangsa,” tutupnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. TVKU)