Peduli akan kebudayaan nusantara, komunitas Elektronik Gamelan (E-Gamelan) Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) adakan lomba Dinus Audisi Gamelan Dan Kreasi Tari Nusantara (D’Agaksara). Kebudayaan nusantara yang semakin tergerus zaman menjadi alasan diadakannya perlombaan tersebut. Generasi milenial diajak untuk lebih peduli terhadap budaya nusantara ketimbang budaya asing.
 
D’Agaksara yang bertempat di halaman Masjid Baitul Ilmi tersebut diikuti 100 pelajar yang tergabung dalam 14 tim dari SMA/SMK sederajat Se-Jawa Tengah. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kontes yang berlangsung secara luring itu terdiri dari tiga kategori. Yakni Gamelan Nusantara, Tari Nusantara, dan Macapat. Adapun tiga juri dari berbagai instansi seperti Pelatih sanggar tari asal Kota Semarang, Seniman dan juga pelatih UKM E-Gamelanku Udinus.
 
Ketua Pelaksana Akmal Jovan, menjelaskan bahwa terdapat beberapa kriteria penilaian dari juri. Untuk Gamelan Nusantara seperti penilaian, wirasa, wiraga dan kekompakan. Sementara tari hampir yaitu kekompakan, ekspresi wajah dan penjiwaan. Sedangkan untuk macapat penilaian berfokus ke teknik vokalnya.
 
“Ajang tahunan ini kami tujukan untuk milenial agar lebih mencintai budaya Nusantara, baik itu dari Jawa maupun luar Jawa. Setiap penampilan peserta berlangsung dengan meriah terlihat dari keseruan peserta dan tamu undangan yang hadir dan memberikan dukungan,” jelasnya.
 
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Kusni Ingsih, M.M., menyampaikan bahwa pelestarian budaya untuk pelajar SMA/SMK sangatlah penting. Menurutnya, agar tidak hanya budaya barat saja yang melekat, tapi budaya lokal juga perlu menjadi wawasan utama. Harapannya seluruh peserta dalam menghayati pesan tersebut dan terus mengembangkan budaya Indonesia.
 
“Pelestarian budaya itu juga kami lakukan dengan memberi dukungan penuh terhadap perkembangan UKM E-Gamelanku, memberikan sarana prasarana yang memadai untuk latihan serta memberikan beasiswa bagi mereka yang berprestasi di kancah nasional hingga internasional,” tutupnya.
 
Salah seorang peserta, Falionary Pasudiwo dari MAN 4 Pekalongan mengaku sangat bangga dapat mengikuti acara ini.  Acara D’Aksara  merupakan acara yang seru dan sangat menginspirasi. “Tentunya saya sendiri turut bangga karena dapat ikut acara ini,dan bisa menambah pengalaman saya sendiri, ini acara yang bagus seru dan punya banyak manfaat karna dapat menginspirasi kaum milenial,” ujarnya saat diwawancarai.
 
D’aksara merupakan salah satu acara yang memeriahkan Dinusfest 2020. Dinusfest sendiri merupakan agenda tahunan yang berupa rangkaian lomba antar SMA/SMK dan sederajat serta berbagai macam expo. Terdapat 29 ajang lomba dan diikuti oleh 3900 peserta yang tersebar di berbagai ajang. 
 
Selain olahraga, Dinusfest 2023 juga dimeriahkan oleh perlombaan lainnya dari mulai bidang seni maupun penalaran. Dengan lebih dari 63 kategori lomba, tahun ini Dinus Festival diikuti oleh 5124 peserta. Mereka juga akan dihibur oleh artis ibukota Denny Caknan di pada kegiatan closing ceremony tanggal 29 Januari 2023 mendatang. (Humas Udinus/Haris. Foto: Humas Udinus)