Menjadi pegawai negeri bukan berarti menyurutkan semangat Cahyaningtyas Kushardina untuk menulis. Alumni tahun 2013 Program Studi (Prodi) S1 Teknologi Informatika (TI) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ini menjadikan menulis sebuah hobi sekaligus penyalur perasaan paling efektif, baginya menulis merupakan satu bagian yang membuatnya lebih tenang,

 

Menurutnya, menulis menjadi media yang mampu menyelaraskan pikiran ketika ingin lebih fokus. Ia mengaku dengan menulis mampu meningkatkan wawasannya dalam memilih dan memilah kalimat yang tepat dan memiliki makna yang mendalam. “Menulils itu seperti oase, kalau sedang bingung dengan menulis pikiran menjadi lebih fokus. Rasanya seperti air yang menghapus dahaga,” kata Dina.

 

Dina, sapaan akrabnya, mengatakan menjadi seorang penulis harus banyak membaca literatur tentang menulis. Hal-hal kecil dalam kegiatan sehari-hari mampu menjadi sebuah cerita apabila penempatan kata yang sesuai, baginya sebuah cerita akan menjadi lebih nyata apabila disajikan dengan latar belakang yang sesuai dengan keadaan yang dialami oleh pembaca.

“Rutinitas termasuk dalam sebuah cerita yang menarik, kejadiannya nyata jadi pembaca juga akan tertarik karena memiliki perasaan yang sama ketika membaca,”

 

Hingga kini Dina telah menerbitkan dua buku dengan judul Pengendali Naga yang terbit secara indie dan Serapucit (Serapium Punya Cerita) yang berisi kumpulan cerpen dan kaskuser. Selain menulis dan akhirnya terbit menjadi sebuah buku, Dina juga menyajikan cerita-cerita miliknya ke situs online dengan menggunakan nama pena. Baginya terdapat kepuasan sendiri ketika cerita yang ia buat dibaca oleh seluruh kalangan.

 

Wanita yang kini bekerja sebagai Staf Sekretariat Daerah Kabupaten Magetan itu mengaku sering mengalami writer’s block, dimana ia tidak memiliki ide untuk dituliskan menjadi sebuah cerita. Namun hal itu justru dijadikan Dina sebagai tantangan dalam mengembangkan ide dan tulisannya. Ia memiliki cara sendiri untuk mengatasi masalah tersebut yakni dengan membaca dan melakukan kegiatan ringan dengan menentukan outline cerita yang ingin ditulis.

 

Ia berpesan, apabila ingin terjun menjadi seorang penulis tidak perlu memaksakan ide untuk dikembangkan. Kemudian harus memiliki waktu rutin untuk menulis dan menambah ide-ide cerita dengan perbanyak referensi. “Menulis tidak perlu dipaksa jadi saat itu juga. Jika ada ide langsung tulis saja, jika idenya habis cari ide baru dengan melakukan banyak kegiatan. Lalu jangan lupa dengan tujuan dan arah cerita yang dibuat,” pesan Dina. (Humas Udinus/Nuvia. Foto: Dok. Pribadi)

 

Nama :

Cahyaningtyas Kushardina – Alumni Prodi S1 Teknik Informatika Udinus