Merancang hingga membuat event membutuhkan tenaga dan biaya yang tak sedikit, terkadang para panitia event telah lelah sebelum acara berlangsung. Hal itu disebabkan banyaknya sesuatu yang harus dikerjakan oleh panitia sebelum event diselenggarakan. Melihat permasalahan tersebut tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) membuat sebuah start up yang bergerak dalam pengurusan sebuah event besar maupun kecil.

 

Start up tersebut diberinama ‘Eventstory’ yang membantu para panitia di sebuah event untuk mencarikan lokasi hingga merancang event dari mulai pembukaan hingga berakhirnya event. Tak hanya itu saja, start up yang dipunggawai oleh dua mahasiswa asal program studi (prodi) Sistem Informasi  Zaenal Anshory, Wintry Aditya Surya dan satu mahasiswa dari prodi Teknik Informatika Muhamad Nabil, juga mampu mencarikan sponsor hingga membantu menyebarkan informasi kepada masyarakat sesuai target peserta dari perusahaan yang mengadakan event, hingga mencover masalah konsumsi.

 

Ketua start up Eventstory, Zaenal Anshory menjelaskan bahwa ide pembuatan start up berawal dari proposal yang ia kirimkan dan berhasil lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) ditingkat Nasional. Selang setahun kemudian, berkat dukungan rekan dari komunitas start up di Semarang mereka bertiga merealisasikan ide dari ajang PKM tingkat nasional tersebut. Menurutnya start up yang mereka bangun bukan start up yang tergolong baru namun berbeda dengan start up yang sudah ada. “Ide ini berasal saat kami melihat dan merasakan sendiri saat berada di UKM DNCC Udinus. Panitia tidak bisa menikmati acara yang dibuat karena saat pada acara berlangsung sudah kelelahan dahulu. Dari masalah itu saya mencetuskan ide untuk membuat start up ini dan berhasil lolos ke PKM Ristekdikti tingkat nasional. Kami juga bisa bantu untuk carikan konsumsi jadi tidak mempersulit panitia event. Kami akan mudahkan,” katanya.  

 

Zaenal mengungkapkan, Eventstory memiliki perbedaan dari Event Organization (EO) yang menjamur di Indonesia. Perbedaan mencolok yakni pada penyebaran informasi dan mampu membantu mencarikan sponsor. Menurutnya eventstory walaupun terbilang sebagai start up baru, ia telah mampu membantu beberapa event besar di Kota Semarang. “Kami sudah beberapa kali membantu panitia event untuk menyelenggarakan event satu diantaranya acara yang berada di salah satu Universitas negeri ternama di Kota Semarang. Kami mampu meraup sekitar 4 juta perbulan dari start up eventstory ini. Masyarakat maupun komunitas yang ingin menggunakan jasa kami dalam membantu pembuatan event dapat menghubungi melalui website kami di evenstory.io dan instagram kami di eventstory.io,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Kahumas Udinus, Agus Triyono,S.Sos, Msi berharap agar start up  terrsebut dapat berguna bagi masyarakat luas dan mampu membantu para perusahaan maupunkomunitas dalam membuat event. “Ini program bagus dan saya berharap agar mampu dimanfaatkan  oleh perusahaan maupun komunitas maupun masyarakat agar membantu danmemudahkan panitia-panitia event dalam membuat event,” tutupnya. (*Humas Udinus/lex/AT/ Foto : Alex Devanda)

 

Nama :

Eventstory FIK Udinus