Memperingati bulan kelahiran Raden Ajeng Kartini, Teater Kaplink Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) akan mementaskan pementasan mengangkat tema perjuangan perempuan Rabu,  (12/04) mendatang.

Hari ini, Senin (10/04), percobaan pementasan dilakukan di gedung E lantai 3 kampus Udinus. Cerita perjuangan perempuan jaman dulu yang diusung  sangat kentara dalam pementasan tersebut. Bertajuk “bunga terakhir”, Teater Kaplink bermaksud mengantarkan pesan perjuangan perempuan atas haknya di jaman dahulu digunakan dengan bijak oleh perempuan modern. Moralitas dan etika perempuan modern harus tetap terjaga supaya perjuangan perempuan di jaman penjajahan tersebut tidak menjadi bunga terakhir.

Pra pentas ini juga dihadiri beberapa komunitas teater di kota Semarang seperti Teater Lingkar dan Forum Teater Kampus Semarang (Fotkas) yang memberikan kritik dan saran untuk pemain dan kru yang bertugas. Turut hadir Ketua Pokja II PKK Kotas Semarang yang membidangi Program Pendidikan dan Ketrampilan dan Pengembangan Kehidupan Berkoperasi, Yulia Soebroto beserta anggota lainnya. “Saya diutus Ibu Krisseptiana Hendrar Prihadi Ketua PKK Kota Semarang untuk menghadiri pra pementasan ini. Tadi saya sempat merinding menyaksikan para pemain perempuan membawakan perannya,” ucapnya usai menyaksikan pentas tersebut. Perempuan 70 tahun itu juga menuturkan bahwa kreatifitas Teater Kaplink memvisualisasikan pergumulan wanita memenangi haknya sangat menyentuh dan berhasil membawanya pada masa muda.

Pementasan Teater Kaplink  Udinus bertajuk “Bunga Terakhir” akan digelar di gedung E lantai 3 pukul 19.00 WIB dengan HTM 10K. (*humas)

 

PRA-PEMENTASAN : Beberapa anggota Teater Kaplink Udinus sedang melakukan pra-pementasan di gedung E lantai 3 pada Senin (10/4) kemarin. Foto : Meyta Adelianah.