Tanggal 27 Maret 2007 BEM UDINUS bekerjasama dengan PLN dan LSM Jaman menyelenggarakan tadarus/kajian budaya dengan tema “Menciptakan Budaya Hemat Energi Listrik“. Adapun narasumber adalah Prie GS (budayawan dan primred cempaka) dan Ir. Suwondo Kusumo (Kepala Humas PLN distrik Jateng DIY).
Dalam acara tersebut pak Wondo menjelaskan perhitungan pemakaian listrik diawali dengan penjelasan pengertian 1 kwh yaitu pemakaian listrik 1000 watt selama 1 jam. Kemudian dilanjutkan dengan lontaran pertanyaan “PLN itu jualan Listrik, kok malah menyuruh menghemat listrik“, ternyata untuk mendapatkan listrik itu memang membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga pemerintah harus mensubsidi agar rakyat bisa menikmati listrik dengan harga murah. Diungkapkan pula bahwa puncak pemakaian listrik pada jam 17.22, sehingga dimohon kesadaran para pemakai Listrik agar pada jam-jam tersebut benar-benar dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan atau dengan kata lain berhemat.
Mas Pri GS dengan penampilan kasnya yaitu rambut gondrong dengan kumis tebal mampu membuka wawasan peserta dengan berpikir dari sudut yang berbeda. Mas Pri mengatakan bahwa kuncinya adalah “Sembodo“, kemudian dilanjutkan dengan perkataan “Tidak hemat tapi kere” ini namanya tidak sembodo.
Kajian Budaya ini dihadiri oleh 150 peserta dari berbagai elemen masyarakat, tetapi mayoritas adalah mahasiswa UDINUS. Sehingga dalam sambutan pembukaan, wakil rektor bidang III Y. Tyas Catur Pramudi, S.Si,M.Kom menghimbau kepada mahasiswa agar semakin membudayakan budaya ilmiah, termasuk kegiatan kajian-kajian yang lainnya. Karena dengan cara tersebut akan memunculkan ide-ide baru untuk karya Ilmiah.
Selamat bagi BEM UDINUS, dan terimakasih kepada PLN dan LSM Jaman yang sudah mau berkerjasama dengan UDINUS.[TyS]
