Pada Program Bangkit 2022 mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang berhasil membuat berbagai aplikasi yang menjawab permasalahan di masyarakat. Dua diantaranya yakni aplikasi ‘Fishku’ dan ‘Tanamin’, yang digarap dua tim yang berisikan 6 mahasiswa. Menjadi salah satu dari 15 aplikasi terbaik yang dikembangkan kembali dalam program capstone design.

Aplikasi pertama mengusung nama Fishku, sebuah aplikasi berbasis android sebagai forum jual beli ikan segar. Anugrah Tri Ramadhan selaku anggota tim bagian machine learning menjelaskan, aplikasi itu sebagai upaya digitalisasi transaksi perikanan di Indonesia. Forum jual beli nantinya digunakan langsung oleh para nelayan sebagai produsen kepada konsumen mulai dari restoran, hotel hingga masyarakat umum.

Rama sapaan akrabnya, menambahkan bahwa ada fitur lainnya yaitu untuk mengecek kesegaran sebuah ikan. Dengan memanfaatkan deep learning aplikasi dilatih untuk mengenali pola-pola ikan segar dan tidak segar. Aplikasi akan membaca tingkat kesegaran ikan dengan melihat kondisi mata.

“Semua fitur Fishku sepenuhnya bisa diakses menggunakan smartphone secara gratis. Berdasarkan survei yang telah kami lakukan, para nelayan juga memberi feedback yang baik, diharapkan aplikasi ini dapat menyejahterakan nelayan di Indonesia,” ujar mahasiswa Prodi S-1 Teknik Informatika itu.

Pembuatan aplikasi Fishku juga melibatkan 5 mahasiswa lainnya. Yang diketuai oleh Muthia Farah Hanifa dari UIN Jakarta, Adisti Anjani Putri dari Udayana, Nabila Aprilia, Ni’matul Husna, dan Rhamdan Syahrul Mubarak dari UGM. Berbagai informasi seputar aplikasi Fishku juga dapat diakses melalui website mereka yakni fishku.id.

Sementara itu, Ketua tim aplikasi Tanamin, Nanang Febrianto menjelaskan aplikasinya dilatar belakangi banyaknya permasalahan di industri pertanian. Jelasnya, 10 sampai 20 persen petani di Indonesia mengalami gagal panen yang disebabkan karena penyakit tanaman. Aplikasi Tanamin di desain untuk melakukan deteksi melalui kamera, untuk menentukan apakah tanaman sehat atau tidak.

“Lewat aplikasi berbasis android ini, pengguna hanya perlu membuka aplikasi dan memfoto tanaman yang diinginkan. Kami juga memiliki fitur yang menunjukkan penanganan hingga rekomendasi obat yang tepat untuk para petani,” ungkapnya.

Pembuatan aplikasi tanamin juga melibatkan 5 mahasiswa lainnya. Yakni Brilyan Fandhi Safsalta dan Achmad Naila Muna Ramadhani dari Udinus, Shazi Awaludin dan Rama Tri Agung dari UPN Yogyakarta, serta Abraham Pardomuan Naiborhu dari President University.

Program Bangkit 2022 dijalankan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai upaya mengembangkan wawasan mahasiswa di bidang teknologi. Berdasarkan data dari Kemendikbudristek, program itu berhasil meluluskan 2.517 mahasiswa dari 226 kampus dari seluruh Indonesia.

Menanggapi hal itu, Dosen Pendamping Program Bangkit, Galuh Wilujeng Saraswati, M.CS., ungkapkan rasa bangganya atas capaian mahasiswa Udinus. Ia menyampaikan bahwa tahun ini Udinus menerima 144 mahasiswa untuk mengikuti program bangkit. Pada pelatihan tahunan itu, diikuti oleh mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S-1 Teknik Informatika Udinus dan Prodi S-1 Sistem Informasi. Mahasiswa akan dibekali langsung oleh mentor dari berbagai industri seperti Gojek, Tokopedia dan Traveloka.

“Program ini sangat sesuai dengan prodi yang ada di Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus, menghasilkan aplikasi yang dapat memudahkan aktivitas sehari-hari. Selain itu, Udinus menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah yang menjadi mitra bangkit,” jelas Dosen Prodi S-1 Teknik Informatika itu.

Melalui program pemerintah tersebut, mahasiswa telah mendapatkan 900 jam pelatihan yang mengasah kemampuan sesuai kebutuhan industri di bidang teknologi, pengembangan softskill hingga kemampuan Bahasa Inggris. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. Rama)